Liputan6.com, Jakarta - Pertumbuhan frekuensi penerbangan setiap tahunnya membuat beberapa maskapai di dalam negeri harus meningkatkan investasinya terutama dalam pengadaan pesawat.
Namun sayangnya, pertumbuhan jumlah pesawat yang dimiliki oleh maskapai tersebut tidak dibarengi dengan penggunaan pilot dalam negeri. Sampai saat ini masih banyak pilot, terutama maskapai swasta yang memilih menggunakan jasa pilot berkewarganegaan asing. Mengapa?
Wahyu Satrio Utomo, Kepala Badan Pengembangan SDM Kementerian Perhubungan menjelaskan, salah satu alasan maskapai menggunakan jasa pilot asing adalah pilot asing tersebut menomer duakan gaji.
"Kenapa Lion, Susi Air, itu pakai pilot-pilot asing karena bayarannya murah, mungkin kalau tidak dibayar juga mau, karena jam terbang yang paling utama mereka incar," kata dia saat diskusi dengan wartawan di Hotel Millenium, Jakarta, Senin (12/10/2015).
Namun demikian, dikatakan Satrio dirinya menyadari belum sepenuhnya seluruh sekolah penerbangan dalam negeri dapat mengimbangi kebutuhan penerbang di Indonesia, mulai dari pilot dan crew dalam satu pesawat.
Dijelaskan Satrio, saat ini setiap tahunnya ada setidaknya 77 pesawat baru di Indonesia untuk memenuhi peningkatan jumlah kebutuhan dengan total kebutuhan penrbang mencapai 770 orang. Namun belum semua kebutuhan itu mampu diserap oleh para lulusan penerbang di Indonesia.
Untuk itu meski dengan anggaran yang cukup terbatas dirinya akan meningkatkan kapasitas lulusan-lulusan penerbang di Indonesia mulai dari membangun sekolah baru hingga penambahan fasilitas.
"Ke depan kita dapat tambahan 51 armada baru berupa 1 helikopter, 5 pesawat multi engine dan 45 pesawat single engine," tegasnya. (Yas/Gdn)
Ini Alasan Maskapai Nasional Banyak Gunakan Pilot Asing
Saat ini setiap tahunnya ada setidaknya 77 pesawat baru di Indonesia.
diperbarui 12 Okt 2015, 19:22 WIBDiterbitkan 12 Okt 2015, 19:22 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Menkomdigi Tegaskan Seluruh Sekolah di Daerah 3T Harus Dapat Akses Internet
Hasil PLN Mobile Proliga 2025: Sabina Altynbekova Sakit Kepala, Yogya Falcons Tak Berdaya Lawan Bandung bjb Tandamata
Candi Prambanan Dikunjungi 167 Ribu Orang periode Libur Natal dan Tahun Baru
Wujudkan Langkah Nyata Menuju Generasi Emas Indonesia 2045, Program Makan Bergizi Gratis Siap Dimulai
7 Berita dari Indonesia Curi Perhatian Warga di Australia, WNI Penipu hingga Harvey Moeis Korupsi
Miliarder Teknologi Panen Besar pada 2024, Elon Musk Puncaki Posisi Kekayaan
Petenis Korea Jadi Juara di Bali, Direktur Turnamen: Atlet Indonesia Dapat Pengalaman Berharga
Proporsionalitas dan Profesionalitas Polri Diuji Kasus Pemerasan DWP
4 Fakta Terkait MK Hapus Presidential Threshold 20 Persen
Carlos Santana Cedera Jari Akibat Kecelakaan di Rumahnya, Ini 6 Lagu Terbaik Sang Maestro Gitar Asal Meksiko
Salju Lebat dan Hujan Picu Gangguan di Seantero Inggris, Pemadaman Listrik Hingga Gangguan Penerbangan
Komisi IX DPR RI Minta Pemerintah Perkuat Sistem Pemantauan Wabah Virus HMPV