‎RI Benahi Ekonomi, Rupiah Pantas Perkasa

Kurs rupiah menguat 3 persen ke level 13.200-an per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini (15/10/2015).

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 15 Okt 2015, 11:01 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2015, 11:01 WIB
Jangan dulu senang, Rupiah Masih Harus Tetap Waspada
Kurs rupiah yang sejak Rabu lalu menguat drastis, tak bisa menjadi alasan buatmu untuk tetap tenang.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah kembali menguat setelah sebelumnya sempat merosot. Kurs rupiah menguat 3 persen ke level 13.200-an per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini (15/10/2015). Kondisi ini dinilai pantas bagi Indonesia yang tengah menjalankan reformasi struktural.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan, sudah saatnya rupiah menguat setelah terombang ambing dalam ketidakpastian ekonomi maupun spekulasi kebijakan normalisasi Bank Sentral AS sejak tahun lalu.

"Kemarin-kemarin kan bablas selama beberapa bulan, spekulasi macam-macam, euforia, histeria atau apalah, tidak karuan. Kemudian dia sedang menuju (penguatan), balik pelan-pelan," ucap dia saat ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis ini.

Saat ini, kata Darmin, pergerakan nilai tukar dolar terhadap sejumlah mata uang negara berkembang mengarah pada pelemahan. Penyebabnya, sambung Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) itu, karena gagal menaikkan tingkat bunga The Fed, dan realisasi data-data perekonomian AS yang tidak sesuai ekspektasi.

"Kalau (dolar AS) melemah, banyak mata uang lain menguat. Nah tinggal siapa yang lebih besar menguat," terangnya.

Menurut Darmin, penguatan nilai tukar mata uang lebih besar akan diraih negara yang mampu melakukan perbaikan ekonominya. Salah satunya Indonesia yang merilis berbagai paket kebijakan ekonomi jilid I, II dan III serta disusul dengan paket selanjutnya jilid IV.

"Yang menguat lebih besar adalah negara yang mempersiapkan diri untuk memperbaiki ekonominya. Kalau Anda mempersiapkan diri, bisa menguat lebih tinggi, tapi kalau Anda tidak mempersiapkan diri, menguat tapi tidak banyak," papar Darmin. (Fik/Ndw)*

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya