Liputan6.com, Cirebon - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno telah memutuskan China sebagai mitra bisnis untuk membangun proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Bukan tanpa alasan Rini memilih China, Menurutnya, banyak keunggulan yang ditawarkan China dalam proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Selain proses pengerjaannya berskema business to business‎ (b to b), China juga menjanjikan transfer teknologi dan penggunaan komponen lokal mecapai 60 persen.‎
"Kereta cepat itu 60 persen akan menggunakan komponen lokal dan akan mnenyerap tenaga kerja sekitar 39 ribu orang hingga 60 ribu orang, yang tentunya nanti masyarakat Jawa Barat akan mendapatkan partisipasi dalam mebangunnya," kata Rini di Cirebon, Jawa Barat, Jumat (16/10/2015).
Dalam pembangunannya nanti, Konsorsium BUMN yang dipimpin oleh PT Wijaya Karya (Persero) yang bekerjasama dengan pihak China menjanjikan melakukan pembinaan terhadap masyarakat sekitar setasiun pemberhentian.
Dengan adanya pembinaan itu, maka nantinya kegiatan ekonomi di wilayah yang dilakui kereta cepat akan meningkat, dan memberi kontribusi dalam pembangunan ekonomi Jawa Barat khususnya dan ekonomi nasional lebih umumnya.
"Jawa Barat itu provinsi yang paling banyak penduduknya, jadi itu salah satu alasan kenapa kita mulai dengan rute Jakarta-Bandung," tegas dia.
‎Seperti diketahui, kereta cepat Jakarta-Bandung nantinya akan menghubungan Jakarta dengan Bandung melalui wilayah Walini. Walini ini merupakan kawasan milik PT Perkebunan Nusantara VIII. Di kawasan ini nantinya akan dibuat kota baru yang diawali dengan pembangunan kereta cepat ini. (Yas/Gdn)
Â