JK Buka Konferensi Minyak Sawit Terbesar di Dunia

Konferensi pada tahun ini mengangkat tema Skema Pendanaan dan Masa Depan Industri Minyak Sawit.

oleh Septian Deny diperbarui 26 Nov 2015, 09:23 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2015, 09:23 WIB
20151019-Jusuf Kalla-Jakarta
Wapres Jusuf Kalla di rumah dinas Wakil Presiden, Jakarta (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Bali - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) membuka The 11th Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2015 pada Kamis (26/11/2015) ini. Konferensi minyak sawit terbesar di dunia ini diselenggarakan di Bali Nusa Dua Convention Center pada 26-27 November 2015.

Juru bicara Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Topan Mahdi mengatakan konferensi yang pada tahun ini mengangkat tema Skema Pendanaan dan Masa Depan Industri Minyak Sawit ini diikuti oleh 3.000 peserta yang berasal dari 36 negara.

"Ada sekitar 3.000 peserta dari 36 negara, seperti Brasil, Eropa, dan lain-lain," ujarnya di Nusa Dua, Bali, Kamis (26/11/2015).

Selain dihadiri JK, tiga menteri Kabinet Kerja juga dijadwalkan akan menjadi pembicara dalam sesi diskusi di hari pertama dan hari kedua serta sejumlah pembicara lain dari kalangan pemerintah, pelaku usaha, serta para ahli yang berkaitan dengan industri kelapa sawit, baik dari dalam maupun luar negeri.


"IPOC akan dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dan Menkopolhukam Luhut Panjaitan. Sedangkan pada Jumat, Menteri Keuangan sudah confirm hadir. Dan sehabis salat Jumat juga akan hadir Menteri Pertanian. Hampir semua kementerian mengirimkan dirjen-dirjennya," kata dia.

Topan menyatakan digelarnya konferensi ini diharapkan mampu menjawab tantangan yang dihadapi oleh industri minyak sawit ke depan, terutama terkait isu-isu yang mendiskreditkan produk-produk dari sawit asal Indonesia.

"Dulu minyak sawit merupakan bahan bakar nabati nomor 5, tapi sekarang menjadi nomor 1. Sejak saat itu mulai banyak kampanye negatif," katanya. (Dny/Nrm)**

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya