Proyek Jalur Kereta Terminal Tanjung Priok Ditarget Kelar di 2016

Keberadaan jalur kereta api disinyalir bisa mengurangi biaya logistik.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 28 Nov 2015, 14:12 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2015, 14:12 WIB
20151123-Stasiun-Tanjung-Priok-Jakarta-IA
Petugas PT KAI berjalan disamping KRL saat dilakukan uji coba jalur di Stasiun Tanjung Priok, Jakarta, Senin (23/11). Stasiun seluas 3.768 meter persegi tersebut rencananya akan digunakan setelah renovasi Januari 2016. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa waktu lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli melakukan aksi memecahkan beton penutup jalur kereta api yang menuju terminal kontainer Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

‎Ini dilakukan karena Rizal Ramli menginginkan jalur kereta tersebut dibuka sehingga pengangkutan kontainer dari terminal petikemas bisa langsung menggunakan kereta. Ini disinyalir dapat mengurangi biaya logistik.

Sebagai yang kebagian tugas membangunnya, anak usaha PT Kereta Api Indonesia (Persero) yaitu PT KA Property Manajemen (KAPM) selaku kontraktor pengerjaan proyek reaktivasi rel kereta api, menargetkan pengoperasian jalur kereta ke terminal peti kemas bisa dilakukan pada awal 2016.

"Ini kita sedang bekerja cepat, ini tantangan kita, nanti akhir Januari 2016 kita sudah harus selesai membangun ini," kata Direktur Utama ‎KAPM Suaidi Haryanto saat berbincang dengan wartawan, Sabtu (28/11/2015).

Dikatakan Suaidi, meski hanya sebagai kontraktor bukan pihak yang membangun sarana perkeretaapian, dirinya bangga turut andil dalam pembangunan infrastruktur yang mendukung program-program pemerintah.


Tidak hanya pembangunan jalur kereta menuju terminal kontainer yang memiliki panjang kurang lebih 400 meter (m), KAPM juga melakukan beberapa perbaikan jalur kereta mulai dari 2 kilometer (km) sebelum memasuki terminal‎.

"Mengenai update hal-hal apa saja, sejauh mana kinerja kita, kita akan selalu terbuka, nanti kita tampilkan semua di website kita, jadi biar masyarakat juga tau," tegasnya.

Kontraktor di dalam KAPM merupakan satu lini bisnis yang paling menyumbang banyak pendapatan di perusahaan. Suaidi mencatat sebanyak 78 persen pendapatan perusahaan berasal dari bisnis kontraktor.

Selain kontraktor, lini bisnis yang menjadi lini KAPM yaitu pembangunan properti baik di lingkup stasiun ataupun properti umum layaknya lingkungan perbelanjaan. Tidak hanya itu, menjadi distributor juga satu bisnis yang sampai saat ini ditekuni oleh KAPM.

Sementara untuk distributor, KAPM selama ini menyediakan peralatan dan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk melakukan pembangunan sarana dan prasarana kereta api, seperti bahan pengelasan untuk rel kereta.‎ (Yas/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya