DPR Apresiasi Keberadaan Kapal Ternak

Keberadaan kapal ini diyakini mampu memangkas biaya transportasi hewan ternak khususnya sapi dan meringankan harga daging sapi di pasaran.

oleh Liputan6 diperbarui 13 Des 2015, 19:02 WIB
Diterbitkan 13 Des 2015, 19:02 WIB
20151211-Presiden Sambut Kapal Pengangkut Ternak KM Camara Nusantara I
Kapal Pengangkut Ternak KM Camara Nusantara I bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (11/12). Kapal ini dapat membawa 500 sapi dengan melayani trayek Kupang-Bima-Tanjung Perak-Tanjung Emas-Bima-Kupang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kapal khusus pengangkut ternak, KM Camara Nusantara I yang berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok pada Jumat (11/12/2015) disambut positif legislator dari Komisi IV DPR, Almuzzamil Yusuf dan Direktur Utama Puskud Nusa Tenggara Timur (NTT) Benny Subagio, serta Kepala Dinas Peternakan NTT Dani Suhadi.

Keberadaan kapal ini diyakini mampu memangkas biaya transportasi hewan ternak khususnya sapi dan meringankan harga daging sapi bagi konsumen.

Ketiganya mengapresiasi langkah Kementerian Pertanian setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan Indonesia mampu swasembada daging dan memerintahkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membangun kapal khusus pengangkut ternak, dan diresmikan Presiden Jokowi pada 10 November 2015, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan di Bangkalan, Madura, Jawa Timur.

Langkah Presiden tersebut disikapi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sepekan kemudian dengan memantau langsung kesiapan hewan ternak di Kupang, NTT bersama Gubernur NTT Frans Leburaya. Selain itu Mentan juga melakukan koordinasi dengan Badan Karantina Pertanian dan dialog bersama para peternak di Kupang, NTT pada hari yang sama.

Anggota DPR Almuzzammil Yusuf dari Fraksi Partai Keadilan Sosial (PKS) melalui pernyataan tertulisnya mengapresiasi langkah Pemerintah yang menghadirkan kapal ternak untuk mendukung pemasaran sapi dan sekaligus meringankan harga di tingkat konsumen.

“PKS mengapresiasi terobosan ini. Karena keberadaan kapal tersebut tidak hanya akan memangkas  biaya trasportasi tapi juga lama perjalanan transportasi yang berdampak positif pada  kesehatan sehingga sedikitnya penurunan bobot hewan ternak,” kata politisi senior PKS tersebut melalui keterangan resminya, Minggu (13/12/2015).


Dia mengajak semua pihak untuk mendukung langkah Kementerian Pertanian untuk menyukseskan kebijakan tersebut demi mendukung kedaulatan pangan di Indonesia.

Presiden Jokowi didampingi Mentan Andi Amran Sulaiman, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan pada Jumat (11/12/2015) meninjau kapal ternak KM Camara Nusantara I yang berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok setelah melakukan pelayaran perdana dari Pelabuhan Tenau di Kupang, NTT pada Minggu (6/12) pukul 01:00 WITA menuju Jakarta.

Pernyataan senada dikemukakan Benny Subagio bahwa kapal ternak menjadi solusi terbaik bagi pemasaran sapi di NTT, yang selama ini mengalami kendala dalam mengangkut sapi dari sentra produksi di NTT ke daerah konsumsi di Jakarta dan sekitarnya.

"Langkah Presiden Jokowi dan Mentan Andi Amran Sulaiman ini sangat positif bagi peternak dan pemanfaatan kapal khusus ternak yang menghubungkan antar pulau atau yang disebut tol laut ini, diharapkan dapat membantu pemenuhan kebutuhan sapi di daerah konsumsi oleh daerah sentra produksi," kata Benny Subagio.

Menurutnya, saat ini pasokan sapi di NTT mencapai 50 ribu ekor dan siap didistribusikan ke Jakarta dan sekitarnya dengan kapal ternak, yang memang ditunggu-tunggu para peternak karena selama ini terkendala oleh biaya tinggi mulai dari pengangkutan di sentra produksi sapi hingga ke Jakarta.

"Kami siap mendukung langkah pemerintah untuk swasembada sapi dan swasembada daging sehingga menguntungkan peternak dan tidak membebani konsumen," kata Benny.

Dani Suhadi menambahkan, langkah pemerintah pusat sangat mendukung peningkatan kesejahteraan para peternak karena dapat memasarkan ternak dengan biaya angkut yang layak sesuai kemampuan para peternak, karena selama ini ekonomi biaya tinggi tersebut dibebankan kepada konsumen dan akibatnya sapi lokal kalah bersaing dengan sapi impor.(Nrm/Igw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya