5 Perusahaan Ini Gagal Capai Target Produksi Minyak

SKK Migas mencatat lifting minyak sepanjang 2015 mencapai 777 ribu barel per hari (bph), atau di bawah target APBN-P 2015.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 11 Jan 2016, 10:45 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2016, 10:45 WIB
Ilustrasi Tambang Minyak 1 (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi Tambang Minyak 1 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat lifting minyak pada 2015 777 ribu barel per hari (bph).

Angka ini sekitar  94,2 persen dari target dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 sekitar 825 ribu bph.

Dikutip dari bahan pemaparan kinerja SKK‎ Migas, Senin (11/1/2016), ‎terdapat 27 perusahaan migas yang produksi minyaknya di bawah target hingga total mencapai 64 ribu bph.


Adapun 5 dari 27 perusahaan  yang produksi minyaknya di bawah target yaitu:

1. Mobil Cepu Limited, produksi minyaknya sebesar 46.089 bph atau hanya 61 persen dari target.

‎2. PT Pertamina (Persero), produksi minyaknya sebesar 9.159 bph, atau 92 persen dari target.

3. PT Odira Energy, produksi minyaknya sebesar 1.641 bph, atau 0 persen dari target.

4. Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) 897 bph, atau 94 persen dari target.

5. PHE NSB-NSO, produksi minyaknya sebesar 804 bph, atau 65 persen dari target.

Tak hanya lifting minyak, target pendapatan negara dari sektor hulu migas 2015 tidak tercapai.

Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi sebelumnya menyebutkan, realisasi pendapatan negara dari sektor hulu migas mencapai  US$ 12,86 miliar atau 85,8 persen dari US$ 14,99 miliar.

Tidak tercapainya target tersebut karena penurunan harga minyak‎ dunia dalam satu tahun belakang. Menurut dia, hal tersebut merupakan kondisi global yang tidak menyenangkan bagi SKK Migas dan pelaku industri hulu migas.

"Kita lihat berbagai data harga minyak mentah dunia di dunia belakang terus menurun," katanya. (Pew/Ndw)*

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya