Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menargetkan mampu mengantungi kontrak dengan nilai Rp 86 triliun pada 2016 ini. Nilai tersebut naik 57,74 persen jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan perseroan untuk tahun lalu.
Corporate Secretary Wijaya karya, Suradi merincikan, kontrak tersebut terbagi menjadi dua. Pertama adalah kontrak baru dengan nilai Rp 52,30 triliun dan kontrak dari tahun lalu atau (carry over) dengan nilai Rp 33,74 triliun.
Sedangkan untuk menjualan di 2016 ini, Wijaya Karya memproyeksikan (Termasuk Penjualan KSO) bisa membukukan angka Rp 26,49 triliun atau naik 23,61 persen dari target RKAP 2015 yang tercatat Rp 21,43 triliun.
"Sementara laba yang dapat diatribusikan ke Pemilik Entitas Induk untuk 2016 diproyeksikan sebesar Rp750,15 miliar." jelasnya seperti dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (12/1/2016).Â
Baca Juga
Untuk Belanja Modal atau Capital Expenditure (Capex) perseroan menganggarkan Rp 10,59 triliun dengan asumsi termasuk perhitungan PMN Rp 4 triliun. Capex tahun 2016 terdiri dari Capex WIKA Induk Rp 9,82 triliun dan Capex Anak Perusahaan sebesar Rp 770,44 miliar.
Komposisi Capex WIKA Induk terdiri dari Pengembangan Usaha senilai Rp 7,68 triliun, Penyertaan senilai Rp 1,55 triliun, dan Investasi Aset Tetap senilai Rp 583,5 miliar.
Suradi melanjutkan, Pencapaian kontrak baru higga Desember 2015 mencapai Rp 25,33 triliun atau 80,03 persen dari target kontrak baru 2015 sebesar Rp 31,65 triliun.
Untuk 2016 ini, perseroan menargetkan mampu memperoleh total kontrak dihadapi sebesar Rp 86 triliun yang terdiri dari dari target kontrak baru tahun 2015 sebesar Rp 52,26 triliun dan carry over dari 2015 sebesar Rp 33,74 triliun.
"Komposisi perolehan kontrak baru WIKA tahun 2016 ditargetkan berasal dari pemerintah sebesar 20,73 persen, BUMN 15,85 persen dan swasta 63,42 persen," katanya.
Beberapa proyek yang telah diperoleh WIKA hingga Desember 2015:
Bandar Udara Internasional Jawa Barat (Rp697,5 miliar)Â
New Condensate Diesel Tank British Petroleum – Addendum (Rp357 miliar)
Jembatan Pulau G Pluit City (Rp300 miliar)
Infrastruktur Entikong (Rp218,5 miliar)
Jalan Perbatasan Kalbar Entikong Tahap 2 (Rp277,5Â miliar)
Proyek PLTA Upper Cisokan( Rp930 miliar)
Proyek Bendungan Passelorang, Sulawesi Selatan (Rp463 miliar)
Proyek New Priok Container Terminal, Jakarta Utara (Rp181,5 miliar)
Proyek Bendungan Keureto, Nangroe Aceh Darussalam (Rp403 miliar)
Proyek Jalan Tol Bogor – Ciawi – Sukabumi Tahap I (Rp355 miliar)
Proyek Jalan Non Tol (JLNT) Ciledug (Rp351 miliar)
Proyek Bendungan Logung Jawa Tengah (Rp584,9 miliar)
Proyek Pembangunan Jalan Tol Balikpapan – Samarinda (Rp289,39 miliar)
Proyek Double Double Track JatinegaraManggarai (Rp363,26 miliar)
Proyek Jalan Tol Solo – Kertosono (Rp625 miliar).
(Yas/Gdn)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6