Liputan6.com, Jakarta - Beberapa hari belakangan ini masyarakat dihadapkan dengan banyaknya cerita soal Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) oleh beberapa industri di Indonesia. Salah satunya perusahaan elektronik ternama Panasonic dan Toshiba.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian‎ Darmin Nasution menyebutkan apa yang dialami dua perusahaan elektronik tersebut merupakan bentuk efisiensi yang harus dilakukan demi menghadapi persaingan industri yang semakin ketat.
Sulitnya persaingan menggaet pasar ini‎bertambah pelik ketika setiap tahun pertumbuhan ekonomi dunia mengalami perlambatan, terutama di negara-negara berkembang yang menjadi pasar utama elektronik.
Baca Juga
"‎Kan ini masa dimana harga BBM turun, kemudian persaingan ekspor menurun tajam, karena negara besar mengalami kesulitan seperti Jepang‎," kata Darmin di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (5/2/2016).
Disebutkan Darmin, bentuk pelemahan industri mereka terutama di bidang elektronik sudah terlihat sejak tiga tahun belakangan. Tingkat ekspor barang elektronik Jepang mengalami penurunan.
Saat ini, Jepang telah menerapkan tingkat suku bunga acuan yang ditarik hingga ke minus. Hal ini dipaparkan Darmin sebagai cara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jepang itu sendiri.
‎"Kemudian Cina juga pertumbuhannya melambat, jadi persaingan diantara mereka sendiri, oleh karena itu tidak usah heran kalau kemudian ada yang rada kalah, rada menang," terang Darmin.
Untuk itu, pemerintah terus berusaha meningkatkan investasi ke Indonesia demi menciptakan banyak lapangan kerja. Hal ini sebagai langkah jangka panjang untuk mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia. (Yas/Gdn)