Liputan6.com, Jakarta - Proyek MRT Jakarta telah memasuki tahapan pada pekerjaan konstruksi struktur layang MRT berupa pemasangan gelagar (box girder) di jalan Fatmawati pada Kamis malam 18 Februari 2016. Pekerjaannya itu tepat di depan jalan Madrasah.
Pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan konstruksi untuk pembangunan koridor jalur layang MRT. Untuk tiap satu bentangan antar tiang/kolom jalur layang MRT sepanjang 40 meter akan dipasang sejumlah 16 buah gelagar.
Target pemasangan gelagar per hari yaitu sejumlah 3-5 buah gelagar, dengan waktu pelaksanaan pekerjaan di malam hari mulai pukul 22.00-04.00 WIB. Demikian mengutip dari keterangan tertulis Sabtu (20/2/2016).
Advertisement
Terdapat dua buah alat launching gantry untuk pekerjaan pemasangan gelagar ini. Launching gantry pertama beroperasi mulai dari area perbatasan stasiun MRT Haji Nawi (depan Jalan Madrasah) menuju arah selatan hingga area konstruksi special bridge MRT di atas JORR, Jalan TB Simatupang.
Baca Juga
Sedangkan launching gantry kedua akan beroperasi mulai dari area lahan Polri Lebak Bulus (Jalan Batan) hingga lokasi stasiun MRT Fatmawati (Jalan TB Simatupang).
Periode konstruksi untuk launching gantry pertama dimulai pada Februari 2016 hingga perkiraan selesai pada Januari 2017. Untuk launching gantry kedua dimulai pada April 2016, dengan perkiraan selesai pada Juli 2017.
Pekerjaan pada area jalan Fatmawati (depan jalan Madrasah) hingga Lebak Bulus (jalan Batan) itu merupakan lingkup pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor paket kontrak CP 101 dan paket kontrak CP 102 yaitu Tokyu-Wijaya Karya Joint Operation (TWJO).
Selain itu, saat ini berlangsung pekerjaan penyelesaian konstruksi tiang/kolom jalur layang MRT pada area sama yang ditargetkan selesai pada kuartal IV 2016.
Proyek MRT koridor Selatan-Utara pada fase I (Lebak Bulus-Bundaran HI) sedang dibangun sejumlah 13 stasiun dan 1 depan. Dari 13 stasiun terdapat 7 stasiun layang (Lebak Bulus-Fatmawati-Cipete Raya-Haji Nawi-Blok A-Blok M-Sisingamangaraja).
Selain itu ada enam stasiun bawah tanah (Senayan-Istora-Bendungan Hilir-Setiabudi-Dukuh Atas-Bundaran HI).
Ada pun manajemen PT MRT Jakarta memohon maaf atas ketidaknyamanan masyarakat selama pelaksanaan pekerjaan ini terutama pada malam hari.
Hal itu karena terjadi penutupan jalan sementara akibat dari truk yang bergerak keluar/masuk area proyek. Manajemen juga mengimbau para pengguna kendaraan untuk senantiasa mematuhi rambu-rambu dan juga mengikuti petunjuk petugas di lapangan. (Fik/Ahm)