Berobat ke Luar Negeri, Orang RI Habiskan Rp 18,2 Triliun

Jumlah orang Indonesia yang berobat ke luar negeri terus meningkat.

oleh Vina A Muliana diperbarui 10 Mar 2016, 20:20 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2016, 20:20 WIB
Dokter
Ilustrasi Dokter (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Industri jasa di Indonesia harus terus ditingkatkan terutama di sektor kesehatan sehingga masyarakat tak perlu lagi ke luar negeri dan menghabiskan uang dalam jumlah besar.

Ketua Dewan Penasihat Indonesia Services Dialog (ISD) Mari Elka Pangestu mencatat jumlah orang Indonesia yang berobat ke luar negeri terus meningkat, dari 350 ribu orang pada 2006 menjadi 600 ribu orang sepanjang 2015.

"Uang yang dikeluarkan pun membengkak dari US$ 500 juta menjadi US$ 1,4 miliar (setara Rp 18,2 triliun),” kata Mari yang pernah menjadi Menteri Pariwisata di era SBY.

Menurut dia, ada tiga negara yang unggul dalam health care tourism, yakni Malaysia, Singapura dan Thailand, di mana 2/3 orang Indonesia yang berobat ke luar negeri memilih Malaysia sebagai negara tujuan.


Chris Kanter, Chairman of ISD Board of Founders menambahkan, persoalan jasa kesehatan di Indonesia memang tidak mudah. Proses mencetak dokter spesialis di dalam negeri luar biasa rumitnya, sementara masuknya tenaga ahli dari luar sangat dibatasi.

“Prosedur dan aturan yang ada sangat tidak menunjang bagi berkembangnya sektor jasa kesehatan, sehingga masyarakat memilih berobat ke negara tetangga.”

Chris mengatakan, beberapa tahun yang lalu pilihan berobat masyarakat Indonesia adalah Singapura. Namun setelah Malaysia berhasil memperbaiki struktur bisnis kesehatannya, sebagian besar beralih ke sana.

“Pemerintah, dunia usaha dan semua pihak hendaknya dapat bersama-sama melakukan perbaikan sehingga masyarakat tak perlu jauh-jauh ke luar negeri untuk berobat,” ujarnya.

Indonesia Services Dialogue

Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya sektor jasa, Indonesia Services Dialogue, Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI), dan Indonesia Project Australian National University menyelenggarakan Sadli Lecture & International Services Summit 2016 dengan tema “The Services Sector as a Driver of Change”.

Acara yang akan diselenggarakan pada tanggal 12 April 2016 di Hotel Borobudur, Jakarta ini, rencananya akan dibuka oleh Menteri Perdagangan RI, Thomas Trikasih Lembong. ISD mengundang pula Menko Perekonomian RI, Darmin Nasution, Menteri Perhubungan RI, Ignasius Jonan, dan Menkominfo RI, Rudiantara. (Vna/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya