Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal/BKPM menyatakan Amerika Serikat (AS) menjadi negara dengan komitmen investasi terbesar sepanjang Februari 2016. Tercatat, komitmen investor asal Negeri Paman Sam tersebut mencapai US$ 16,2 miliar.
Deputi Bidang Pengendalian, Pelaksanaan dan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis mengatakan, salah satu komitmen investasi terbesar AS yaitu di sektor pembangunan kilang minyak. Komitmen di sektor ini mencapai US$ 15 miliar.
"AS sangat tinggi. Oil refinery itu US$ 15 miliar, cukup besar. Saat kami dampingi Pak Kepala (Franky Sibarani) kunjungan Presiden ke AS Februari kemarin, banyak bertemu dengan beberapa investor," ujar dia di Jakarta, Rabu (16/3/2016).
Advertisement
Baca Juga
Dia menuturkan, salah satu proyek investasi ini berada di Sulawesi Selatan. Dalam proses investasi, investor AS tersebut tidak menggandeng Pertamina.
"Itu oil refinery saja, termasuk rencana pengolahan lebih lanjut yang refinery, itu di Sulawesi Selatan. (Dengan Pertamina) tidak terpisah," kata dia.
Menurut Azhar, dalam sejak dulu investasi asal AS memang menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia. Oleh sebab itu dia berharap perusahaan-perusahaan AS terus meningkatkan investasi di Indonesia terutama untuk industri pengolahan.
"Jaraknya memang jauh dari Indonesia. Tapi kami identifikasi perusahaan yang other investment dari AS, dan sudah banyak investasi di Indonesia. Yang sekarang sudah ada itu pengolahan coklat. Tapi itu baru intermediate product belum ke coklat batangan. Kami diskusi ke mereka, untuk itu butuh susu, gula dan coco bean. Kemudian di AS banyak industri kreatif. Dan kami tunggu revisi DNI agar itu bisa dibuka untuk asing," tutur dia. (Dny/Ahm)