Indonesia Capai Swasembada Garam Farmasi di 2017

PT Kimia Farma (Persero) dan PT Garam (Persero) tengah membangun pabrik garam farmasi di Jombang, Jawa Timur

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 24 Mar 2016, 14:20 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2016, 14:20 WIB
Kerjasama Kimia Farma dan Garam
(Foto: Ilyas istianur P/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta PT Kimia Farma (Persero) dan PT Garam (Persero) tengah membangun pabrik garam farmasi di Jombang, Jawa Timur. Pabrik ini nantinya akan menjadikan Indonesia swasembada garam farmasi di 2017.

Deputi Bidang Usaha Agro dan Industri Farmasi Wahyu Kuncoro mengungkapkan saat ini kebutuhan garam farmasi yang dibutuhkan untuk pembuatan obat-obatan mencapai 600 ribu ton per tahunnya.

"‎Saat ini pabrik sudah berkapasitas 200 ribu ton ini tahap pertama, tahun ini juga sedang kerjakan tahap kedua, kapasitasnya 400 ribu ton, jadi kita akan swasembada garam farmasi tahun depan," kata Wahyu di kantornya, Kamis (24/3/2016).

 

Wahyu menambahkan, sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, Indonesia sampai saat ini masih kekurangan bahan baku obat-obatan, sehingga masih didominasi impor.

Dengan kebutuhan obat-obatan yang cukup banyak ini, menjadikan alasan Kementerian BUMN ‎mendorong seluruh perusahaan farmasi plat merah menciptakan industri bahan dasar obat-obatan yang selama ini masih impor.

Dijelaskan Wahyu, saat ini saja peran BUMN dalam memasok ‎obat-obatan BPJS Kesehatan hanya 5 persen. Semuanya masih didominasi perusahaan-perusahaan kecil swasta.

‎"Nah, Pak Presiden maunya kita tidak tergantung impor, untuk itu, kita harus kerjasama dengan Kementerian Perindustrian agar memberikan insentif bagi industri-industri kimia dasar," paparnya. (Yas/Zul)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya