Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) menyatakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Daruba di Desa Juanga, Morotai Selatan bukan miliknya. Pembangkit ini yang ditemukan Presiden Joko Widodo dalam kondisi rusak saat menggelar Inspeksi Mendadak (sidak) ke wilayah tersebut.
Manajer Senior Public Relation PLN Agung Murdifi menyatakan, PLTS berkapasitas 600 Kilo Watt (KW) tersebut bukan milik PLN. PLTS tersebut tidak bisa menyalurkan listrik secara optimal karena mengalami kerusakan komponen.
"Bukan milik PLN," tegas Agung saat berbincang dengan Liputan6.com, seperti dikutip di Jakarta, Kamis (7/4/2016).
Agung mengungkapkan, pasokan listrik dari PLTS tersebut pun tidak masuk dalam jaringan PLN dan tidak dibeli PLN, karena pasokan listrik dari sumber energi tersebut langsung disalurkan ke masyarakat. "Itukan langsung disalurkan ke masyarakat," cetus Agung.
Presiden Jokowi tiba-tiba mendatangi PLTS Daruba di Desa Juanga, Morotai Selatan pada Rabu kemarin. Kedatangannya, di luar agenda resmi mantan Wali Kota Solo itu.
Baca Juga
PLTS Daruba adalah pembangkit listrik yang memiliki kapasitas 600 KW. Tapi kini tidak dapat beroperasi secara optimal. Saat tiba di PLTS Daruba, Jokowi langsung melihat ruang pengendali dan panel surya.
"Otomatisnya rusak sehingga yang dipakai hanya manual, tapi ada yang mangkrak, juga yang di Halmahera," kata Jokowi di Morotai seperti dikutip dari siaran pers Tim Komunikasi Presiden.
Jokowi mengingatkan, meski berlokasi di daerah, infrastruktur harus tetap dilakukan manajemen pengawasan dan kontrol. "Kita harus lihat (PLTS) segede ini yang pegang hanya satu orang. Coba lihat ke dalam perangkat seperti apa gedenya kayak gitu, banyaknya kayak gitu," ucap Jokowi.
Saat meresmikan beberapa PLTS dan PLTMH, Jokowi mengingatkan pentingnya perawatan dan pemeliharaan.
"Saya senang sekarang di sini dibangun PLTS, meskipun kecil tapi bermanfaat. Saya titip satu saja, masalah pemeliharaan. Orang Indonesia ini paling tidak bisa merawat, bangunnya pintar, buatnya pintar, tapi merawatnya nggak bisa. Jangan bangan-bangun tapi merawatnya tidak bisa," pinta Jokowi.
Pada Selasa (5/4/2016) Presiden Jokowi baru saja meresmikan delapan unit pembangkit listrik tenaga energi baru terbarukan yang mayoritasnya adalah PLTS yang tersebar di wilayah Indonesia Timur.
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengungkapkan,untuk mengejar kelistrikan di wilayah terluar, pembangkit listrik dengan Energi Baru Terbarukan (EBT).
"Untuk mengejar ketertinggalan, di pulau-pulau atau daerah yang sangat terisolasi yang sangat sulit dijangkau dengan PLTD, kami menyegerakan pembangunan pembangkit energi terbarukan," ujarnya.(Pew/Nrm)
Advertisement