Cara Menko Maritim Dongkrak Penghasilan Nelayan

Menko Maritim Rizal Ramli mendorong pemanfaatan sektor kelautan berkelanjutan dengan membuat kampung wisata berbasis nelayan.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Apr 2016, 14:39 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2016, 14:39 WIB
2015125-Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli -Jakarta
Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli menjawab pertanyaan dalam acara temu wicara bersama wartawan di rumah dinasnya di Jakarta, Rabu (25/11). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Banyuwangi - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman mendorong kebijakan suistanable ocean dengan memanfaatkan sektor kelautan secara berkelanjutan agar dapat diwariskan ke generasi mendatang.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli  menuturkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki cita-cita agar masyarakat Indonesia mencintai laut. Apalagi sektor kelautan Indonesia telah kuat sejak zaman Sriwijaya.

"Laut masa depan kita. Dulu zaman Sriwijaya, kekuatan maritim sangat besar hingga Thailand. Majapahit sampai Malaka," ujar Rizal saat dalam acara penyerahan kartu BPJS Ketenagakerjaan kepada 1.000 nelayan Banyuwangi di tempat pelelangan ikan (TPI) Muncar, Banyuwangi, seperti ditulis Minggu (10/4/2016).

Ia menuturkan, negara menguasai laut akan menguasai dunia. Rizal mencontohkan, Inggris menguasai dunia pada abad 19. Kemudian Amerika Serikat (AS) pada abad 20. Indonesia ingin menjadi negara hebat, Rizal menilai masyarakatnya juga harus mencintai laut.

Rizal ingin sumber daya laut dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Karena itu, pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan suistanable ocean agar sektor kelautan dapat diwariskan ke generasi muda.

"Masa depan kita ada di laut sehingga perlu membuat kebijakan suistanable ocean sehingga bisa diwariskan ke generasi mendatang," kata Rizal.

Mengutip situs pemerintah kabubaten Banyuwangi, Rizal menuturkan, kampung wisata berbasis nelayan menjadi salah satu contoh untuk meningkatkan penghasilan nelayan di darat. Ini juga upaya mewujudkan suistanable ocean.

Rizal mengatakan, pihaknya akan mengembangkan kampung wisata berbasis nelayan 25-30 tempat di Indonesia. Pelabuhan Muncar akan menjadi salah satu bagian dari pembangunan tersebut.

"Muncar ini sudah terkenal dari zaman dulu. Pusat perikanan tradisional," tutur Rizal.

Sementara itu, Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan Narmoko Prasmadji mengatakan, kalau kapal nelayan pelabuhan Muncar memiliki kekhasan tersendiri yang tak dimiliki oleh nelayan di tempat lain di Indonesia.

"Pelabuhan Muncar ini unik, ada ukiran dan hiasan di perahunya. Tak banyak yang seperti ini di tempat lain. Tinggal memoles sedikit saja untuk dijadikan kampung wisata nelayan. Yang penting kebersihan harus dijaga," kata dia.

Pemerintah daerah juga turut menjaga kelestarian ekosistem pantai. Menjaga kelestarian itu dengan mengembangkan kawasan konservasi pantai. Saat ini sudah ada 10 daerah konservasi pantai. Ada 10 daerah konservasi pantai antara lain Pantai Cemara dan Pantai Bangsring.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anaz menuturkan pihaknya mendorong produktivitas nelayan dengan pemberian bantuan alat bagi nelayan. Alat itu mulai dari alat penangkapan ikan seperti jaring hingga alat bantu penangkapan GPS, radio, komunikasi dan rumpon.

"Pemkab juga ajeg memberi bantuan kapal jukung berbahan fiber kurang dari 3 Gross Tonage kepada kelompok nelayan. Tahun 2014 ada delapan kapal, 2015 delapan kapal, dan tahun 2016 ini enam kapal," ujar Anas. (Dirsa P/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya