Pasokan BBM, Elpiji dan Listrik Aman Buat Lebaran?

Rata-rata konsumsi premium pada saat Idul Fitri akan meningkat sekitar 12 persen.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 27 Apr 2016, 12:10 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2016, 12:10 WIB
20150930-Pom Bensin-BBM-SPBU-Jakarta
Aktivitas pengisian BBM di SPBU Cikini, Jakarta, Rabu (30/9/2015). Menteri ESDM, Sudirman Said menegaskan, awal Oktober tidak ada penurunan atau kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) baik itu bensin premium maupun solar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Ketersediaan pasokan energi mulai bahan bakar minyak (BBM) seperti premium dan solar, elpiji dan listrik selama Ramadan dan Idul Fitri 1437 H berada pada posisi aman. Dengan begitu masyarakat bisa menjalankan ibadah puasa dan mudik lebaran secara normal.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said mengatakan, ‎berdasarkan data tahun sebelumnya, rata-rata konsumsi premium pada saat Idul Fitri akan meningkat sekitar 12 persen dibanding konsumsi rata-rata harian, sedangkan konsumsi solar menurun sekitar 13 persen.


Jika saat ini tercatat rata-rata konsumsi harian premium sekitar 70 juta liter maka dengan peningkatan 12 persen kebutuhan premium pada saat Idul Fitri diperkirakan sekitar 80 juta liter, sedangkan konsumsi solar akan turun menjadi sekitar 28 juta liter.

“Ketersediaan stok BBM mencukupi kebutuhan selama Ramadan dan Idul Fitri tahun 2016. Stok rata-rata di atas 25 hari," kata Sudirman, di Jakarta, Rabu(27/4/2016).

Menurut Sudirman, pemerintah dan Pertamina mengantisipasi agar tidak terjadi gangguan distribusi BBM dan gas antara lain dengan memastikan kelancaran penyaluran BBM dan elpiji, meningkatkan pelayanan di SPBU dan bekerjasama dengan pihak Kepolisian/Dinas Perhubungan terkait langkah pengamanan terhadap pelaksanaan pendistribusian BBM dan elpiji.

Sedangkan untuk kondisi kelistrikan, perkiraan kondisi pasokan tenaga listrik selama periode lebaran 2016 pada H-15 sampai H+15 pada sistem kelistrikan Jawa-Bali, Sumatera dan Indonesia Timur berada pada kondisi aman.

Berdasarkan pengalaman selama ini, beban puncak pada hari raya lebaran umumnya lebih rendah dibandingkan dengan beban puncak pada kondisi hari kerja  dikarenakan pada hari tersebut industri yang mengkonsumsi tenaga listrik yang sangat besar dan perkantoran libur.

“Pemanfaatan teknologi informasi dalam memantau situasi lapangan, dan mengendalikan pasokan energi secara nasional sangat membantu pengamanan pasokan energi baik berupa BBM, BBG, elpiji maupun listrik," terang Sudirman. (Pew/Ndw)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya