Ini Cara PLN Cegah Pencurian Listrik oleh Pedagang Kaki Lima

PLN Disjaya memiliki solusi agar pedagang kaki lima mendapat pasokan listrik dengan cara legal.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 06 Mei 2016, 15:01 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2016, 15:01 WIB
Stasiun Pengisian Lustrik Umum (SPLU) Beji Lintar milik PLN Disjaya.
Stasiun Pengisian Lustrik Umum (SPLU) Beji Lintar milik PLN Disjaya. (Foto: Pebrianto Eko/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang (Disjaya) melakukan terobosan untuk menghindari pencurian listrik yang dilakukan pedagang kaki lima. Langkah yang dilakukan oleh PLN Disjaya adalah mengeluarkan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) Beji Lintar.

General Manager PLN Disjaya, Syamsul Huda mengatakan,‎ para pedagang kali lima kerap kali melakukan pencurian listrik untuk menerangi lapak dagangannya. Aksi pencurian listrik tersebut biasanya dilakukan dengan menyambungkan kabel dari lapak ke tiang-tiang penerangan jalan secara ilegal.

Tentu saja, selain berbahaya bagi keselamatan karena rentan terjadi sengatan listrik dan kebakaran, aksi pencurian listrik ini juga merugikan bagi PLN Disjaya.

"Sering terjadi pemakaian ilegal oleh pedagang kaki lima, ini tentu tidak baik, karena bisa membahayakan. Sering instalasi mencantolkan ini tidak standar. Belum lagi trafo yang memikul beban lebih tinggi dari yang seharusnya, ini rawan kebakaran," kata Syamsul, Jumat (6/4/2016).

PLN Disjaya memiliki solusi agar pedagang kaki lima mendapat pasokan listrik dengan cara legal, yaitu menggunakan SPLU yang akan dibangun di kawasan pedagang kaki lima yang telah ditetapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Untuk menggunakan listrik dari SPLU tersebut, pedagang kaki lima harus membayar sesuai kebutuhan dengan menggunakan voucher listrik pra bayar‎.

"Solusi pedagang kaki lima yang tidak boleh nyantol, kami sedang produk yang bisa diisi oleh siapapun yang menggunakan listrik ini," tutur Syamsul.

Rencananya tahun ini PLN Disjaya akan menyebar SPLU sebanyak 200 unit, dengan dua jenis yaitu berdiri 40 unit dan cantol 160 unit. Untuk membangun SPLU ini, PLN Disjaya merogoh kocek Rp 15 juta per unit.

Untuk mencegah pencurian listrik, SPLU Beji Lintar akan disebar ke 16 Area PLN Disjaya. Untuk letak spesifiknya masih dikoordinasikan dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Saat ini alat tersebut masih dalam produksi, rencananya akan dioperasikan pada tahun ini juga. ‎

Menurut Syamsul, pasokan listrik dari SPLU Beji Pintar tersebut lebih aman, karena jika ada peralatan yang rusak, SPLU tersebut akan menghentikan pasokan listrik.

"Stasiun Pengisian Listrik Umum ini mendorong kegiatan ekonomi kreatif produktif sehingga meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Layanan yang hadir tanpa dimohon ada layanan khusus aman, murah,bersih, bebas polusi dan suara," tutup Syamsul. (Pew/Gdn)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya