Program Berita TV Jadi Incaran Pemasang Iklan

Nielsen Indonesia menyebutkan kalau perusahaan juga mengincar program acara berita untuk memasang iklan.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 17 Mei 2016, 17:17 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2016, 17:17 WIB
Program Berita TV Jadi Incaran Pemasang Iklan
Nielsen Indonesia menyebutkan kalau perusahaan juga mengincar program acara berita untuk memasang iklan.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah perusahaan berlomba mengalokasikan dananya untuk memasang iklan di TV dengan harapan produk yang diproduksi menjadi konsumsi masyarakat. Namun patut diketahui jika perusahaan-perusahaan tersebut tidak hanya mengincar program TV tayangan utama (prime time), tapi juga acara atau program berita dan informasi.

Direktur Media Nielsen Indonesia Hellen Katherina mengatakan, beberapa perusahaan mengalokasikan dana besar untuk beriklan di program informasi dan berita.

Sebut saja, layanan e-commerce Traveloka yang mengalokasikan belanja iklan Rp 103 miliar pada kuartal I 2016 di program informasi dan berita. Kemudian, Indomie membelanjakan dana Rp 94 miliar dan‎ Dunhill sebanyak Rp 82 miliar.

Setelah itu, produk (mie) Sedap dengan dana alokasi belanja iklan Rp 79 miliar. Hellen mengatakan, alokasi tersebut merupakan 58 persen dari total belanja iklan Sedap. "Hampir 60 persen iklan Sedap di berita ," kata dia di Gedung WTC Jalan Sudirman, Jakarta, Selasa (17/5/2016).

Dia memperkirakan, besarnya porsi iklan Sedap di program informasi dan berita untuk menghindari persaingan dengan kompetitornya Indomie. Sementara Indomie sendiri membagi hampir rata porsi iklannya ‎ke semua segmen. Selain itu, dia juga mengatakan, besarnya porsi iklan Sedap untuk menaikan ‎level produk tersebut. "‎Bisa jadi Sedap brand diasosiakan lebih cassy maka di news," ujar dia.

Beberapa produk yang memberikan alokasi besar untuk belanja iklan di program informasi dan berita antara lain Telkomsel Rp 61 miliar, Vanish Oxi Action Rp 59 miliar, Fitbar Snack Rp 57 miliar.

Tak sekadar itu, ada pula Tropicana Slim dengan belanja iklan Rp 49 miliar dan Tokopedia Rp 46 miliar‎."Rating bukan satu-satunya dan bukan utama," ujar dia. (Amd/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya