Liputan6.com, Jakarta - PT Pindad (Persero) telah melakukan ekspansi pasar ke beberapa negara di wilayah ASEAN. Setidaknya sudah ada tiga negara yang menjadi pelanggan Pindad, yaitu Laos, Vietnam dan Filipina.
Direktur Utama Pindad Silmy Karim mengungkapkan, yang terakhir, Pindad telah memasok ribuan senjata ke Laos pada 2015. Senjata yang diekspor mulai dari Pistol G2 Combat dan Senapan Serbu SS2.
"Laos sudah kami delivery, ada G2 dan SS2, tapi jumlahnya saya lupa, yang saya ingat G2 kita itu bisa bawa pasukan Laos juara tembak se-ASEAN," kata Silmy saat berbincang dengan wartawan, Jumat (10/6/2016).
Advertisement
Baca Juga
Untuk Filipina, kepolisian Filipina mayoritas sudah menggunakan senjata G2 dalam setiap tugasnya. Sementara di Vietnam digunakan para pasukan militer.
Silmy mengaku G2 Combat merupakan salah satu produk pistol unggulan yang diproduksi Pindad. G2 Combat selain digunakan militer Laos, juga digunakan pasukan Philipina dan Vietnam.
TNI dan Polri sampai saat ini juga sudah menggunakan 2 Combat ini. Bahkan tahun ini pihaknya akan memproduksi lagi 18 ribu pistol pada tahun 2016, yang terdiri dari jenis G2 Elite maupun G2 Combat.
“Kita akan produksi 18 ribu, untuk pasok kebutuhan TNI dan Polri, kita akan selesaikan hingga akhir tahun nanti,” ujar Silmy.
Silmy menjelaskan bahwa selama ini TNI dan Polri menjadi konsumen utama Pindad. Hal itu karena sebagian besar alat persenjataan yang digunakan oleh TNI dan Polri masih dipasok dari luar negeri.
Pistol G2 merupakan jenis senjata genggam yang mulai diproduksi oleh Pindad sejak tahun 2011. G2 memiliki tingkat akurasi yang lebih baik dibandingkan pistol jenis lainnya, dengan jarak efektif mencapai 25 meter. Kapasitas peluru yang tersimpan di magazine G2 mencapai 15 peluru berkaliber 9 mm.