Rupiah Desain Baru Segera Meluncur, Ini Kata Pengusaha

Bank Indonesia juga perlu meningkatkan kualitas dari uang rupiah terutama dari segi keamanan.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 20 Sep 2016, 17:33 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2016, 17:33 WIB
20160415-Kasus-Suap-Jakarta-Rosan-P.-Roeslani-Bambang-Soesatyo-HA
Ketua Umum Kadin, Rosan P. Roeslani menyapa awak usai mendatangi KPK, Jakarta, Jumat (15/4). Mereka datang untuk mengadakan kerja sama dengan KPK dalam hal pemberantasan dan pencegahan korupsi dikalangan pengusaha. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) akan segera meluncurkan desain uang rupiah baru bergambar 11 pahlawan di uang kertas maupun uang logam. Wajah anyar dari mata uang Garuda dianggap belum penting untuk Indonesia saat kondisi perekonomian, khususnya fiskal sedang sulit.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P Roeslani mengatakan, desain baru rupiah dan redenominasi (penyederhanaan nominal mata uang) memang positif, namun belum terlalu mendesak untuk diterbitkan tahun ini.

"Menurut saya masih banyak yang lebih penting dari sekadar desain baru uang dan redenominasi. Bukan skala prioritas sekarang ini," ujar dia saat ditemui di acara Rakornas Bidang Perindustrian dan Perdagangan Kadin Indonesia, Jakarta, Selasa (20/9/2016).

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) Roy N. Mande menilai desain mata uang seharusnya tidak selalu diidentikkan dengan tokoh atau pahlawan meskipun dengan tujuan baik.

"Jadi di satu sisi gambar pahlawan boleh, tapi di sisi lain misalnya gambar yang berbau dengan teknologi internet atau e-commerce karena eranya menuju ke sana. Bukan juga melulu gambar pemandangan atau pariwisata," jelas dia.

Roy menyarankan, BI perlu meningkatkan kualitas dari uang rupiah terutama dari segi keamanan. Supaya tidak mudah digandakan atau dipalsukan.

Penambahan unsur keamanan pada uang rupiah harus melibatkan pakar teknologi yang disesuaikan dengan perkembangan zaman dan kecanggihan teknologi informasi. "Itu yang paling penting supaya tidak mudah dipalsukan," ujar Roy.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya