Cara Manulife Ambil Ceruk Pasar Asuransi di Indonesia

Manulife Indonesia menawarkan produk asuransi berbalut investasi (unitlink) dengan nama MiWealth Assurance.

oleh Dhimas Prasaja diperbarui 24 Sep 2016, 21:04 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2016, 21:04 WIB
20160106- Peluncuran MiWealth Protection-Jakarta-Angga Yuniar
Director of Consumer Banking Group Bank DBS Indonesia Wawan Salum saat menjelaskan program kerjasama antara Bank DBS Indonesia dan Manulife Indonesia lewat peluncuran MiWealth Protection di Jakarta, Rabu (6/1/2016). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Surabaya - Pasar asuransi di Indonesia masuk terbuka lebar. Untuk mengambil pasar tersebut, Manulife Indonesia menawarkan produk asuransi berbalut investasi (unitlink) dengan nama MiWealth Assurance. Produk ini telah diluncurkan di Jakarta pada awal tahun ini dan pada September ini diluncurkan di Surabaya, Jawa Timur.

Chief Agency Officer Manulife Indonesia Rusli Chan menjelaskan, MiWealth Assurance merupakan solusi asuransi yang berorienstasi ke masa depan untuk membantu nasabah mengumpulkan kekayaan untuk tujuan keuangan yang berbeda.

"Kebutuhan nasabah bervariasi dan dinamis dalam berbagai fase kehidupan. Itulah sebabnya kami mengambil pendekatan berorientasi masa depan dalam mengembangkan solusi keuangan yang bisa mengakomodasi kebutuhan nasabah yang bervariatif, " ujar dia, Sabtu (24/9/2016). 

Melalui produk unitlink ini, nasabah bisa mendapat perlindungan asuransi dan mengumpulkan kekayaan secara bersamaan. Perencanaan investasi terus berkembang, bahkan pada saat terjadi musibah. Produk MiWealth Assurance akan membantu nasabah mencapai hasil investasi jangka panjang yang kompetitif. 

"Sebagai manfaat ekstra, produk ini menyediakan proteksi bagi nasabah dari dampak keuangan akibat kejadian tak terduga seperti cacat, penyakit kritis dan kematian dini," Kata Rudi.

Yufita Sari, Head of Product Management Manulife Indonesia juga menjelaskan MiWealth Assurance menawarkan berbagai jenis pendanaan sebagai pilihan. 

"Ini memungkinkan nasabah dengan mudah membuat portofolio yang terdiversifikasi untuk memenuhi tujuan keuangan mereka," tutur Yufita.

Selain itu, kata Yufita Sari mereka (nasabah) juga memiliki pilihan untuk beralih dari satu jenis pendanaan ke pendanaan lain sebanyak yang mereka inginkan jika profil investasi atau risiko berubah.

Nasabah juga dapat meningkatkan dana investasi mereka setiap saat setelah tahun ketujuh dengan membayar tambahan premi.

"Semakin dini seorang nasabah mulai berinvestasi, semakin besar potensi pengembalian atas investasi mereka dan kekayaan mereka juga dapat berkembang dengan lebih cepat. (Dhimas Prasaja/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya