Demi Swasembada Pangan, ‎Pemerintah Percepat Pembangunan Irigasi

Irigasi menjadi hal yang krusial dalam mewujudkan swasembada pangan pada 2019.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 27 Sep 2016, 11:48 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2016, 11:48 WIB
Gerakan Irigasi Bersih Kabupaten Bantul, Yogyakarta
Memegang teguh budaya "Mapak Toyo" untuk mewujudkan "Gerakan Irigasi Bersih" yang berkelanjutan demi terciptanya ketahanan pangan nasional.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendapat tugas dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution untuk membuat roadmap percepatan pembangunan irigasi.

Irigasi menjadi hal yang krusial dalam mewujudkan swasembada pangan pada 2019. Jika ini terwujud, program Nawa Cita yang sudah dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan tercapai.

"Jadi tadi rapat kita mendapat tugas membuat pemetaan atau roadmap mengenai irigasi mana saja yang akan dibangun dan diperbaiki," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuldjono di Kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (27/9/2016).

‎Basuki mengungkapkan, sebenarnya saat ini di jajaran kementeriannya sudah memiliki program pembangunan dan perbaikan saluran irigasi. Hingga 2019, setidaknya akan ada 3 juta hektare (ha) saluran irigasi yang akan diperbaiki.

Dia menuturkan, 3 juta ha menjadi bagian dari 7,3 juta ha saluran irigasi yang dimiliki Indonesia saat ini.‎ Untuk itu hingga 2017, pihaknya sudah memiliki target perbaikan irigasi mencapai 1 juta ha.

Untuk merealisasikan hal itu, pihaknya sudah memasukkan anggaran perbaikan dalam APBN setiap tahunnya. Pada 2016, anggaran untuk perbaikan irigasi ini diakui Basuki cukup signifikan.

"Anggaran untuk perbaikan dan pembangunan baru itu sekitar Rp 50 triliun. Untuk tahun ini, perbaikan dan pembangunan baru sekitar Rp 12 triliun," papar Basuki.

Dia menambahkan, perbaikan irigasi ini mayoritas dilakukan di wilayah Pulau Jawa. Sementara untuk pembangunan saluran irigasi baru lebih banyak dilakukan di Indonesia Timur. (Yas/nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya