Selain Belawan, Menhub Duga Praktik Nakal Ada di Pelabuhan Ini

Menhub meminta petugas pelabuhan tidak melakukan praktik nakal lagi. Terlebih indeks logistik Indonesia masih butuh perbaikan.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 08 Okt 2016, 12:15 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2016, 12:15 WIB
Menhub meminta petugas pelabuhan tidak melakukan praktik nakal lagi. Terlebih indeks logistik Indonesia masih butuh perbaikan.
Menhub meminta petugas pelabuhan tidak melakukan praktik nakal lagi. Terlebih indeks logistik Indonesia masih butuh perbaikan.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menduga ada praktik nakal di beberapa pelabuhan di Indonesia.

Dugaan tersebut muncul tersebut setelah terkuaknya praktik nakal di Pelabuhan Belawan Medan, di mana akibat praktik tersebut membuat waktu bongkar muat (dwelling time) di pelabuhan semakin panjang.

"Diindikasikan bukan hanya terjadi Medan saja. Samarinda, Jayapura, Maumere, Kijang itu terjadi," kata dia seperti ditulis Sabtu (8/10/2016).

Dia meminta petugas pelabuhan tidak melakukan praktik nakal lagi. Terlebih indeks logistik Indonesia masih butuh perbaikan.

"Saya sebagai Menteri Perhubungan mengingatkan Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) melakukan kegiatan lebih governance, tidak melakukan praktik-praktik tidak dinginkan kita ingin memperbaiki indeks logistik yang turun," jelas dia.

Selain itu, dia menegaskan pemerintah akan menyapu bersih praktik-praktik tidak sehat.

"Kementerian Perhubungan dan kepolisian memang berdasarkan arahan Presiden melakukan pembersihan oknum-oknum yang melakukan tindakan kriminal di pelabuhan dalam rangka memperbaiki pelabuhan logistik nasional," jelas dia.

Untuk diketahui, kepolisian baru saja mengamankan 3 oknum yang melakukan praktik nakal di Pelabuhan Belawan Medan. Oknum tersebut diduga melakukan suap dan melakukan pemerasan.

"Kalau dari keterangan yang kita peroleh dari Kapolda Sumatera Utara, itu ada seseorang dengan inisial PS itu diketahui sedang  menyuap petugas Bea Cukai, yang lain ditangkap 2 orang oknum dari asosiasi tertentu, inisial HB dan SF sedang melakukan pemerasan ke pengusaha," tandas dia.(Amd/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya