Liputan6.com, Jakarta Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan melaporkan, total utang pemerintah pusat sampai dengan posisi September 2016 mencapai Rp 3.444,82 triliun. Realisasi ini naik tipis sebesar Rp 6,53 triliun dibanding posisi Agustus ini sebesar Rp 3.438,29 triliun.
Dari data DJPPR, Jakarta, Minggu (23/10/2016), dalam denominasi dolar AS, total nilai utang pemerintah pusat yang sebesar Rp 3.444,82 triliun di periode September ini membengkak jadi US$ 265,03 miliar dibanding realisasi sebelumnya US$ 258,52 miliar.
Dirinci lebih dalam, utang pemerintah pusat itu berasal dari pinjaman sebesar Rp 743,79 triliun atau US$ 57,22 miliar hingga September 2016 dan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp 2.701,03 triliun atau setara US$ 207,80 miliar.
Baca Juga
Pencapaian nilai pinjaman tersebut turun Rp 10,22 triliun dari realisasi bulan kedelapan 2016 yang sebesar Rp 754,01 triliun. Sementara nilai SBN pada periode September ini melonjak Rp 16,75 triliun dari penerbitan SBN hingga Agustus lalu sebesar Rp 2.684,28 triliun.
Data DJPPR menyebutkan, pinjaman senilai Rp 743,79 triliun, terdiri dari pinjaman luar negeri Rp 738,89 triliun yang. Ini terdiri dari pinjaman bilateral sebesar Rp 337,09 triliun, multilateral Rp 355,01 triliun, komersial bank Rp 46,67 triliun dan suppliers Rp 0,12 triliun. Adapun pinjaman dalam negeri sebesar Rp 4,89 triliun.
Utang pemerintah pusat yang bersumber dari penerbitan SBN senilai Rp 2.701,03 triliun, terdiri dari utang dalam denominasi valuta asing Rp 707,02 triliun dan Rp 1.994,01 triliun dari SBN dengan denominasi rupiah.
Adapun 10 negara pemasok utang bilateral Indonesia yang mencapai Rp 337,09 triliun per September 2016, meliputi :
1. Jepang dengan pinjaman Rp 225,95 triliun
2. Prancis Rp 24,04 triliun
3. Jerman Rp 19,63 triliun
4. Korea Selatan Rp 19,34 triliun
5. China Rp 11,65 triliun
6. Amerika Serikat Rp 9,40 triliun
7. Australia Rp 7,37 triliun
8. Spanyol Rp 3,54 triliun
9. Rusia Rp 3,34 triliun
10. Inggris Rp 2,26 triliun
11. Negara lain Rp 10,58 triliun
Sedangkan pinjaman multilateral senilai Rp 355,01 triliun oleh pemerintah Indonesia berasal dari 6 lembaga keuangan dunia, yakni :
1. Bank Dunia senilai Rp 224,37 triliun
2. Asian Development Bank (ADB) Rp 118,97 triliun
3. Islamic Development Bank (IDB) Rp 9,00 triliun
4. International Fund for Agricultural Development (IFAD) Rp 2,18 triliun
5. Bank Investasi Eropa (EIB) Rp 0,32 triliun
6. Nordick Investment Bank (NIB) Rp 0,18 triliun
Utang yang berasal dari bank komersial senilai Rp 46,67 triliun, antara lain :
1. Amerika Serikat (AS) senilai Rp 9,62 triliun
2. Singapura Rp 7,98 triliun
3. Prancis Rp 8,54 triliun
4. Belanda Rp 6,63 triliun
5. Austria Rp 4,93 triliun
6. Rusia Rp 4,58 triliun
7. Inggris Rp 0,82 triliun
8. Jepang Rp 0,65 triliun
9. Taiwan Rp 0,59 triliun
10. Jerman Rp 0,58 triliun
11. Negara lain Rp 1,75 triliun.