Di Depan 48 Lembaga, Jokowi Tegaskan Komitmen Jaga Kekayaan Alam

Jokowi memaparkan komitmen pemerintah dalam menjaga sumber daya alam di Indonesia, mulai dari sumber daya laut, tambang, hingga hutan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 25 Okt 2016, 10:32 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2016, 10:32 WIB
20160721- Presiden Jokowi Jelaskan Manfaat Tax Amnesty di Istana- Faizal Fanani
Presiden Joko Widodo. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka rapat tahunan lembaga auditor keuangan ‎dari berbagai negara di Hotel Fairmount, Jakarta. Hadir setidaknya 48 lembaga audit keuangan dari beberapa negara.

Dalam sambutannya, Jokowi memaparkan komitmen pemerintah dalam menjaga sumber daya alam di Indonesia, mulai dari sumber daya laut, tambang, hingga hutan.

"Indonesia menyadari hutan Indonesia sering disebut sebagai salah satu paru-paru dunia. Karena itulah kami terus menerapkan pertumbuhan yang berkelanjutan," kata Jokowi di Jakarta, Selasa (25/10/2016).

Tak hanya itu, di sektor kelautan, Jokowi juga menyampaikan bahwa pemberantasan illegal fishing sampai saat ini terus berjalan. Ini jadi satu langkah yang sudah diakui dunia dan menjadi contoh berbagai negara.

Dipaparkan Jokowi, untuk meningkatkan pertumbuhan yang berkelanjutan, Indonesia telah memiliki program-program jangka menengah mulai dari 2015-2016.

Dia memastikan, dalam program tersebut sudah sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs) yang telah dicanangkan PBB.

Untuk itu, dirinya berharap dengan mengedepankan pertumbuhan yang berkelanjutan, tidak hanya di bidang ekonomi melainkan di sektor lingkungan juga, dia berharap lembaga audit di berbagai negara untuk bisa meningkatkan perannya.

"Supreme audit institution harus meningkatkan partisipasi, transparansi dan akuntabilitas para pemangku kepentingan dalam menerapkan SDG's terutama dalam meningkatkan kualitas sistem pengawasan sistem data dan sistem informasi," papar Jokowi.

Jokowi juga menggarisbawahi berbagai persoalan yang dihadapi masing-masing negara tetap harus mengedepankan pendekatan lokal. Hanya saja sesuai dengan SDG's yang sudah dicanangkan PBB. (Yas/nrm)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya