Transaksi E-Commerce RI Ditargetkan Capai US$ 130 Miliar di 2020

Pemerintah ‎tengah menyusun peta jalan (roadmap) sektor e-commerce di Indonesia.

oleh Septian Deny diperbarui 31 Okt 2016, 14:20 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2016, 14:20 WIB
5 Situs e-Commerce Terbaik di Indonesia
Ilustrasi belanja online.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita menyatakan Indonesia bakal menjadi kekuatan penting dalam ekonomi digital dunia.

Hal ini seiring dengan perkembangan sektor e-commerce di dalam negeri dan upaya pemerintah ‎menyusun peta jalan (roadmap) sektor tersebut.

Enggar mengungkapkan,‎ saat ini total nilai e-commerce global pada 2015 mencapai US$ 16,6 triliun. Angka ini berasal dari business to business (B2B) sebesar US$ 15 triliun dan business to consumer (B2C) sebesar US$ 1,6 triliun.

Menurut Moody Analitics & Visa, nilai transaksi e-commerce di Indonesia pada 2015 mencapai Rp 150 triliun. Sedangkan pada 2016 diperkirakan akan mencapai US$ 20 miliar atau sekitar Rp 250 triliun.

"Diharapkan  jumlah transaksi terus meningkat menjadi US$ 130 miliar di 2020," ujar dia di Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin (31/10/2016).

Selain itu, Enggar berharap penguatan ekosistem e-commerce dapat semakin meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini dilihat dari data-data yang dilansir Masyarakat Telematika Indonesia (2016) yang menunjukkan potensi sangat besar.

Saat ini, pengguna internet Indonesia berjumlah sekitar 88,1 juta orang atau 34 persen dari populasi penduduk Indonesia. Sementara pengguna telepon seluler sekitar 308,2 juta pengguna atau 121 persen dari populasi dan pengguna ponsel cerdas sekitar 63,4 juta pengguna atau 24,7 dari populasi.

Untuk mencapai target menjadi negara yang kuat dalam ekonomi digital, lanjut Enggar, pihaknya telah menyiapkan beberapa langkah strategis. Pertama, Kemendag memastikan peningkatan kesadaran dan pendidikan bagi konsumen, UKM, dan keseluruhan ekosistem perdagangan berbasis elektronik.

Kedua, Kemendag juga memberikan pembekalan kepada pembuat kebijakan dengan pemahaman e-commerce sesuai peran masing-masing stakeholders. Ketiga, Kemendag mengembangkan fasilitator edukasi perdagangan berbasis elektronik.

Melalui pemanfaatan teknologi digital di sektor perdagangan, diharapkan produk dalam negeri dapat dengan mudah menjangkau konsumen di seluruh wilayah Indonesia dan bahkan pasar global.

"Dalam mewujudkan cita-cita ini tentu perlu didukung komitmen dan peran Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, pelaku usaha dari berbagai sektor seperti perdagangan, industri manufaktur, jasa logistik, jasa jaringan telekomunikasi, perbankan, dan masyarakat secara luas dalam mendukung pertumbuhan e-commerce dan ekonomi digital di Indonesia," tandas dia.(Dny/Nrm)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya