Presiden Jokowi Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi RI di Atas 5 Persen

Pemerintah prediksi pertumbuhan ekonomi lebih baik pada kuartal IV didorong meningkatnya penyerapan anggaran.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Nov 2016, 18:30 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2016, 18:30 WIB
20161107-Ekonomi-RI-Jakarta-AY
Suasana gedung bertingkat nampak dari atas di kawasan Jakarta, Senin (7/11). Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal III 2016 mencapai 5,02 persen (year on year). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan apresiasinya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III 2016 yang berada di kisaran 5,02 persen secara year on year (YoY).

"Perkiraan kita di bawah lima persen. Alhamdulilah di atas lima persen," ujar Presiden Jokowi usai upacara pengarahan kepada 2.185 prajurit TNI di halaman Markas Besar Angkatan Darat di Jakarta, seperti dikutip dari laman Antara, Senin (7/11/2016).

Presiden Jokowi memprediksi pertumbuhan ekonomi lebih baik pada kuartal IV didorong oleh meningkatnya penyerapan anggaran dan belanja negara.

"Kuartal IV penggunaan anggaran itu mulai besar-besaran. Kita harapkan dengan realisasi pembayaran, realisasi penggunan anggaran itu (pertumbuhan ekonomi) akan lebih baik," ujar dia.

Jokowi juga mengingatkan untuk tetap mewaspadai pengaruh ekonomi dunia yang masih turun.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi kuartal III sebesar 5,02 persen. Pertumbuhan ekonomi itu lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal sebelumnya yang tercatat 5,18 persen YoY. Hingga kuartal III, pertumbuhan ekonomi tercatat 5,04 persen.

"Sudah lumayan bagus, tapi masih harus ditingkatkan baik secara kuantitas maupun kualitas," ujar Kepala BPS Suhariyanto.

Ada beberapa alasan mengapa pertumbuhan ekonomi nasional sedikit terkontraksi. Alasan utama adalah kondisi ekonomi dunia pada kuartal III masih belum stabil dengan tingkat pertumbuhan yang tidak merata. "Ekonomi beberapa negara mitra dagang yang sebagian besar tumbuh melambat di kuartal III," kata dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya