Pemerintah Buka Lebih Banyak Proyek Infrastruktur untuk Swasta

Pemerintah hanya mampu sediakan anggaran Rp 1.500 triliun dalam lima tahun.

oleh Septian Deny diperbarui 09 Nov 2016, 16:30 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2016, 16:30 WIB
20161109-Jokowi Buka Indonesia Infrastructure Week-Jakarta
Presiden Jokowi memberikan sambutan dalam pembukaan acara Indonesia Infrastructure Week (IIW) di Jakarta Convention Center, Rabu (9/11). IIW yang kembali digelar tahun ini berlangsung dari 9-11 November 2016. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan menggandeng pihak swasta untuk mempercepat pembangunan infrastruktur prioritas. Hal ini dalam rangka mengatasi kekurangan dana yang dimiliki oleh pemerintah dalam proyek-proyek tersebut.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, pemerintah hanya mampu menyediakan anggaran sebesar Rp 1.500 triliun dalam lima tahun. Padahal, kebutuhan pendanaan untuk infrastruktur ini sekitar Rp 4.900 triliun-Rp 5.000 triliun.

"Artinya ada kekurangan 75 persen, siapa yang mau ngisi? Ya swasta. Sehingga skema yang perlu saya sampaikan kepada investor, yang pertama yang berkaitan dengan sekuritisasi," ujar dia di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (9/11/2016).

Dia mengungkapkan, jika dulu proyek infrastruktur yang dibuka untuk swasta hanya jalan tol. Maka saat ini pihaknya akan buka lebih banyak proyek infrastruktur untuk pihak swasta, salah satunya bandara.

"Silakan swasta yang masuk ke airport, saya buka semua. Kalau dulu hanya jalan tol. Ndak, airport silahkan. Kita ingin memberikan peluang sebesarnya pada swasta, karena tadi disampaikan Kadin, APBN kita tidak cukup," kata dia.

Jokowi menuturkan, proyek-proyek jalan tol yang telah selesai dikerjakan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti PT Jasa Marga Tbk, PT Wijaya Karya Tbk dan PT Waskita Karya Tbk harus dikonsesikan kepada pihak swasta. Dengan demikian, perusahaan-perusahaan pelat merah ini bisa mendapatkan dana untuk membangun proyek infrastruktur lain.

‎"Saya sudah sampaikan ke Jasa Marga, Wika, Waskita yang memiliki jalan tol, tugasmu membangun jalan tol sebanyaknya. Bukan memiliki jalan tol. Sehingga yang sudah greenfield mulai dilepas supaya dapat modal lagi untuk membangun di tempat yang lain," kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya