Liputan6.com, New York - Perlu keterampilan khusus saat melakukan negosiasi. Jika terlalu menuntut, klien bisa pergi. Namun jika terlalu kendor, kita bisa rugi. Oleh sebab itu, perlu trik khusus saat melakukan negosiasi.
William Ury, salah seorang ahli mediasi menyebut biasanya untuk memperlancar negosiasi, hadir pihak ketiga yang terlibat. Pihak ketiga ini untuk mengingatkan masing-masing pihak pada tujuan negosiasi tersebut. Selain itu, pihak ketiga tersebut juga bisa menengahi jika ada konflik.Â
Nah, sebelum melakukan negosiasi, ingatlah selalu dengan empat pertanyaan ini. Empat pertanyaan ini akan memberikan panduan bagi Anda agar tidak menyesal setelah selesai negosiasi. Berikut pertanyaan tersebut seperti dikutip dari inc-asean.com, Senin (14/11/2016):Â
Advertisement
Baca Juga
1. Apa yang mereka beri kepada Anda? Adakah tawaran lain yang Anda tidak pernah dapat atau mungkin adakah bagian yang tidak bisa Anda akses?
2. Apa yang mereka ambil dari Anda? Apakah Anda memberikan segalanya untuk apa yang Anda dapat?
3. Apa yang mereka harapkan dari Anda? Sebagai tambahan bahwa Anda akan memberi kontribusi yang Anda mampu, tetapi apa yang mereka harapkan dari Anda untuk ke depan?
4. Apa yang Anda harapkan saat ini? Pikirkan Anda akan ditempatkan dimana karena ini satu-satunya kesempatan Anda untuk menggambarkan masa depan Anda.
Kemudian bagaimana caranya untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan? Berikut ini langkah agar Anda mendapatkan yang Anda inginkan:
1. Mulai dengan memikirkan hasil negosiasi
Mulai negosiasi, kemudian ketahuilah apa yang Anda inginkan setelah negosiasi ini selesai. Gambarkan hasil dari negosiasi yang Anda inginkan.
2. Ajak ke tempat Anda atau carilah lokasi yang netral
Menjadi tuan rumah adalah sebuah keuntungan. Akrabnya dengan keadaan sekitar, rutinitas dan dukungan yang penuh menjadi faktor utama menjadi tuan rumah. Jika pertemuan tersebut di luar kantor, usahakan pertemuan tersebut di lokasi netral sehingga tidak ada yang merasa beruntung.
3. Lihat sudut pandang mereka
Empati adalah keahlian penting selama negosiasi. Karena empati merupakan sebuah peramal dalam kecerdasan emosional. Diantaranya adalah kesadaran bagaimana emosi mempengaruhi yang lainnya, kemampuan untuk mengatur perilaku dan motivasi yang merujuk pada tujuan personal yang berarti.
4. Siap untuk meninggalkan negosiasi
Kesepakatan terbaik adalah kesepakatan yang tidak pernah tertutup. Oleh karena itu, tidak semua kesepakatan dapat selesai. Jika Anda merasa putus asa untuk mencapai kesepakatan, mungkin negosiasi tersebut bukan negosiasi yang baik bagi Anda.
Maksud dari negosiasi adalah untuk menambah kualitas kehidupan Anda, bukan memperburuk kehidupan Anda. Libatkan pihak ketiga sebagai pengingat jika Anda sedang kesulitan mencapai kesepakatan dan tetap jaga emosi Anda. (Fajar/Gdn)