Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meminta tiga hal kepada para miliarder Indonesia, utamanya agar mereka berperan aktif dalam perekonomian nasional. Dengan demikian, kekayaan mereka tidak hanya dinikmati dirinya sendiri, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan.
Permintaan pertama, kata dia, para orang kaya di Indonesia diharapkan dapat menanamkan modalnya di dalam negeri. Sebab, keberadaan konglomerat asal Tanah Air ini menandakan bahwa Indonesia memiliki perekonomian yang besar dan menghasilkan aset.
"Sisi positif ini akan lebih baik jika kekayaan tidak hanya dinikmati mereka sendiri, tapi masyarakat Indonesia. Jadi perlu kebijakan pemerintah untuk menciptakan kesempatan mereka berinvestasi," jelasnya dalam acara "Diskusi Ekonomi Indonesia Menyongsong 2017" di Auditorium SCTV, Jakarta, Kamis malam (17/11/2016).
Advertisement
Sri Mulyani menambahkan, orang-orang kaya ini selalu berpikir memutar harta kekayaannya supaya beranak pinak. Salah satunya dengan investasi, tidak menumpuk uang di perbankan, dan tanpa membuahkan hasil.
"Inilah kesempatan kita untuk memberikan kepercayaan diri bahwa Indonesia adalah tempat yang baik untuk menanamkan lagi harta yang mereka miliki. Jadi, harus terus-menerus supaya modal mereka produktif," dia menerangkan.
Permintaan kedua, Sri Mulyani sangat berharap kepatuhan orang kaya ini dalam membayar pajak. Terakhir, permintaannya supaya para konglomerat ini ikut program pengampunan pajak (tax amnesty) dan melakukan repatriasi atau pengalihan aset dari luar ke dalam negeri.
"Tahap I tax amnesty ini diikuti sekitar 400 ribu Wajib Pajak (WP) dan sebagian besar yang ikut adalah orang-orang kaya di sini. Dari total uang tebusan Rp 98,3 triliun, hampir 80 persennya dari orang kaya ini. Jadi kalau mereka ikut tax amnesty, deklarasi, dan repatriasi adalah langkah yang sangat positif," tuturnya.
Sri Mulyani mengatakan, pemerintah telah menanamkan investasi di sumber daya manusia, kesehatan, dan pendidikan supaya masyarakat kelas menengah tetap mengecap bangku sekolah dan bekerja, sehingga ada keseimbangan yang akan memperkuat pondasi ekonomi Indonesia.
"Kalau mau repatriasi, masih diberikan waktu sampai akhir Desember ini. Mereka (WP) masih nunggu waktu, karena banyak hal yang dipertimbangkan. Tapi kalau mau masukkan di Desember ini tidak apa, karena memang aturannya memperbolehkan batas waktu hingga akhir tahun ini," ujar Sri Mulyani.
Pemerintah memastikan bahwa fundamental ekonomi Indonesia sangat baik dan akan berkoordinasi dengan TNI serta Polri untuk terus memberikan kepastian kepada pelaku usaha atau investor. "Pemerintah, TNI, Polri akan bersama-sama menjaga kepercayaan investor, sehingga saya rasa tidak perlu ada kekhawatiran," ujar Sri Mulyani.