Liputan6.com, Jakarta - Angkat tangan kalau Anda pernah berandai-andai seperti ini: Menang lotere atau undian, menulis novel mega best seller, menjadi pemenang di sebuah ajang pencarian bakat, atau kaya dari bisnis.
Bahkan meskipun tidak spesifik seperti yang sudah disebutkan di atas, pastinya Anda pernah membayangkan terbebas dari utang, punya banyak aset, dan tidak perlu bekerja karena uang bisa datang dengan sendirinya.
Baca Juga
Mengkhayal memang tidak ada salahnya. Tapi jangan sampai khayalan malah membuat Anda malas berusaha dan bekerja. Saking terbuai mimpi, Anda jadi lupa pada kenyataan.
Advertisement
Berharap pada khayalan yang tidak realistis akan membuat Anda kecewa ketika kenyataan tidak sesuai bahkan kekacauan finansial. Dan jika Anda berharap banyak pada lima impian berikut, saatnya menyesuaikan mimpi dengan ekspektasi seperti dikutip dari CekAja.com:
Memenangkan undian/lotere
Bukan berarti Anda tidak mungkin memenangkan undian atau lotere, hanya saja kesempatannya mungkin kecil. Di Amerika, sebagai salah satu negara yang melegalkan lotere, peluang untuk menang hanya 1 dibanding 292,2 juta. Bahkan peluang untuk memenangkan uang sebesar US$100 pun perbandingannya 1 banding 36.525. Kecil bukan?
Bermimpi memenangkan undian atau lotre juga bisa membuat rugi dari sisi finansial (jika harus membayar untuk mendapatkan kupon lotere). Lebih baik pakai cara yang pasti-pasti saja dalam mendapatkan uang, berbisnis salah satunya. (Baca juga: 5 Kisah Orang yang Mendadak Kaya)
Untung besar dari saham yang dibeli dengan harga murah
Kalau Anda membeli saham Apple sebesar US$ 990 pada tahun 1980, sekarang saham tersebut bernilai US$ 300.000! Angka ini bisa menggoda siapa saja untuk berinvestasi.
Sayangnya meraih untung dalam investasi tidak bisa terjadi dalam semalam.
Tidak semua investor beuntung dengan membeli saham dalam harga murah dan menjualnya dengan harag tinggi setelah beberapa tahun berlalu. Bukannya untung, Kebanyakan orang malah rugi besar.
“Bagi 99,99 persen orang, membeli saham Google dan Apple sama saja mendapatkan penolakan saat mengajak kencan,” kata perencana keuangan Carl Richards.
Hal ini karena kesempatan untuk untung dalam jangka pendek cukup kecil sedangkan risiko ruginya sangat besar. Dan kebanyakan orang tidak mau mengambil risiko besar.
Kaya saat IPO
Menjadi kaya saat IPO
Saat Facebook membuka diri untuk kepemilikan saham publik (IPO) pada tahun 2012, beberapa pegawai mendadak menjadi kaya. Mereka membeli mansion, mobil mewah, dan menjadi jutawan dadakan.
Kisah sukses ini membuat banyak orang bermimpi membeli pulau pribadi. Caranya dengan menjadi orang pertama yang membeli saham ketika perusahaan IPO.
Namun dalam dunia investasi, ada istilah jangan menghitung keuntungan di kandang ayam sebelum telur menetas. Bahkan ketika sebuah perusahaan menjadi publik dan harga saham melejit, harga tidak bertahan lama.
Banyak investor yang kehilangan uangnya karena mereka tidak bisa menjual saham mereka saat harga jatuh sampai beberapa waktu setelah IPO. (Baca juga: Orang-Orang yang Pernah Dipecat tapi Malah Jadi Kaya)
Menikahi orang kaya
Ya, ada orang-orang yang beruntung karena mendapatkan suami atau istri yang kaya raya. Tapi sekarang tahun 2016, bukan 1816. Dan Anda bukan karakter dalam telenovela atau drama Korea.
Jadi meskipun Anda beruntung punya pasangan yang kaya, Anda harus punya rencana finansial sehingga bisa mandiri secara finansial. Jika pernikahan retak, Anda tidak menjadi tokoh protagonis yang hidupnya tiba-tiba miskin.
Berbisnis
Berbisnis
Bisnis terbukti membuat banyak orang jadi kaya mendadak. Tapi hal ini tidak akan terjadi kalau Anda miskin ide. Seseorang yang memulai bisnis dengan tujuan menjadi kaya justru bisa cepat gagal, hal ini karena terlalu terfokus pada hasil, bukan proses.
Anda pasti sering mendengar kisah sukses bisnis tanpa modal, bisnis yang dimulai dari garasi rumah, dan bisnis yang awalnya dipandang sebelah mata. Tentu saja hal-hal seperti ini menarik untuk diceritakan, karena siapa yang mau mendengar bisnis yang gagal saat baru dimulai?
Pada kenyataannya, peluang untuk sukses sama besarnya dengan peluang untuk gagal. Banyak orang berharap pensiun dini di mansion bernilai jutaan dollar karena sukses berbisnis. Namun pada kenyataannya, mereka yang tidak betah bekerja dari jam 9 sampai jam 5 sore dan mulai berbisnis justru terjebak dengan bekerja sepanjang hari tanpa istirahat, level stres lebih tinggi, dan tanggung jawab lebih besar.
Bukan berarti ini membuat ciut nyali Anda dalam berbisnis, hanya saja artikel ini ingin menampilkan realita yang ada. Karena pada dasarnya, tidak ada kesuksesan tanpa cobaan.