Diminta Jokowi Genjot Investasi, Ini Langkah Jonan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta menteri dalam kabinetnya untuk mendorong realisasi investasi pada sektornya masing-masing.

oleh Septian Deny diperbarui 07 Des 2016, 20:15 WIB
Diterbitkan 07 Des 2016, 20:15 WIB

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta menteri dalam kabinetnya untuk mendorong realisasi investasi pada sektornya masing-masing. Salah satunya yaitu di sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM)‎.

Menanggapi hal tersebut, Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan pihaknya akan melakukan penyederhanaan perjanjian jual beli tenaga listrik atau biasa disebut dengan power purchase agreement (PPA).

"Kalau PPA ya, ini kita sebulan ini lagi mau bikin proses penyerdehaan PPA supaya prosesnya itu lebih cepat. Proses pengadaan proyek di PLN-nya. Mungkin PLN juga ikut," ujar dia di Istana Negara, Jakarta, Rabu (7/12/2016).

Selain itu, Jonan juga akan berkoordinasi dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk melihat potensi investasi di sektor ESDM. Sebab, perusahaan-perusahaan besar terkadang masih mengalami hambatan saat ingin menanamkan modalnya di Indonesia.

"Kalau proyek migas memang besar-besar. Tapi Pak Kepala BKPM juga bilang itu ada Chevron. Tapi saya nggak pernah dapat laporan. Berapa kali Chevron ketemu saya juga, nanti coba saya tanya lagi masalahnya apa‎," tandas dia.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menekankan pentingnya investasi bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Investasi yang terus tumbuh berdampak padanya banyaknya arus uang yang masuk ke dalam negeri untuk menggerakkan kegiatan ekonomi.

"Sekali lagi, dalam pertumbuhan ekonomi kita investasi memegang peran yang sangat penting sekali bagi pertumbuhan ekonomi‎. Saya ingin pada 2017 realisasi investasi betul betul memberikan peningkatan capital inflow, memberikan peningkatan arus modal dan uang masuk ke negara kita sehingga pertumbuhan ekonomi betul betul konkret dan kita lihat di 2017," ujar dia.
‎
Jokowi mengungkapkan, pada 2017 pemerintah menargetkan investasi sebesar Rp 670 triliun. Sedangkan untuk 2018, target tersebut meningkat menjadi Rp 840 triliun. Oleh sebab itu dia menghimbau seluruh kementerian dan lembaga untuk mendukung masuknya investasi ke dalam negeri.

"Oleh sebab itu saya minta seluruh kementerian yang berkaitan dengan investasi untuk betul betul memberi perhatian yang khusus mengenai investasi ini. ‎Ini betul-betul seluruh kementerian agar memberikan dukungan," lanjut dia.

Salah satunya, pemerintah akan mendorong realisasi investasi di sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM). Jokowi berharap investasi di sektor ini jangan hanya seremoni penandatangan kerja sama.

‎"Di Kementerian ESDM terutama untuk investasi-investasi yang besar di ESDM dorong agar segera terealisasi. Yang berkaitan dengan migas, yang berkaitan dengan listrik, dorong agar realisasi betul betul secepatnya agar jangan yang diceritakan kepada saya hanya PPA (power purchase agreement), PPA, PPA. Target kita kan bukan PPA nya. Realisasi, lalu ada arus uang masuk, kemudian realisasi di lapangan ada, kemudian tenaga kerja juga berjalan, itu yang kita inginkan," kata dia.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya