Sisi Unik Uang Rupiah, dari Sejarah hingga Desain yang Cantik

Rupiah sudah menjadi mata uang dan nilai tukar perdagangan di Indonesia sejak dulu

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 19 Des 2016, 20:00 WIB
Diterbitkan 19 Des 2016, 20:00 WIB
Uang rupiah baru pecahan Rp 5.000 kertas. (Foto: BI)
Uang rupiah baru pecahan Rp 5.000 kertas. (Foto: BI)

Liputan6.com, Jakarta - Rupiah sudah menjadi mata uang dan nilai tukar perdagangan di Indonesia sejak dulu. Desain dan pecahan rupiah pun sudah banyak berganti. Termasuk hari ini, pemerintah meluncurkan uang rupiah baru.

Namun tak banyak yang tahu ada sisi unik dari mata uang ini. Termasuk sejarah, asal usul nama rupiah, dan sisi unik lainnya.

Ingin tahu lebih banyak tentang mata uang dari negeri sendiri? Berikut fakta-fakta unik tentang rupiah seperti dikutip dari The Latitudes, Market Watch, Explore B2B dan sejumlah sumber lainnya, Senin (19/12/2016).

Lahirnya rupiah sebagai mata uang Indonesia yang sah

Produk-produk uang logam seperti koin yang pertama kali ditemukan di Indonesia sejak Dinasti Sailendra pada abad ke-19. Koin-koin tersebut sebenarnya diproduksi di Indonesia hingga abad ke-12.

Pada 1942, Jepang menginvasi Indonesia yang kala itu tengah dijajah Belanda. Jepang mengambil kendali seluruh isi negara dan memperkenalkan mata uangnya. Dua tahun kemudian, Jepang menerbitkan mata uang nasional yang dicetak menggunakan Bahasa Indonesia. Mata uang tersebut diberi nama roepiah Netherlands Indies.

Uang Jepang didorong agar memiliki nilai yang sama dengan milik Belanda. Akibat pencetakan uang yang berlebihan, Indonesia menderita hiperinflasi, masyarakat lalu menimbun uang Belanda.

Mata uang terbaru dicetak Belanda pada Maret 1943 dan diberi label sebagai `Nederlandsch Indische-Gouvernementsgulden` bersamaan dengan angka dan tulisan Indonesia, roepiah. Namun pemerintah republik dengan tegas menentang untuk menggunakan uang NICA Belanda dan mempertimbangkan untuk menerbitkan mata uang sendiri.

Setelah Indonesia merdeka, pada 2 Oktober 1945, pemerintahnya mengumumkan rupiah Indonesia sebagai mata uang yang sah. Sejak saat itu, rupiah melewati berbagai fase dan perubahan baik dari segi desain maupun nominalnya.

Nama rupiah, darimana asalnya?

Nama rupiah, darimana asalnya?

Rupiah berasal dari bahasa Sansekerta rupaya yang berarti perak. Alasannya, karena koin-koin yang dicetak pada saat itu terbuat dari perak.

Nama tersebut pertama kali digunakan untuk koin pada abad ke-16 di India Timur. Dari rupaya, rupee atau rupiah menjadi nama mata uang biasa di banyak negara di benua Hindia seperti India, Pakistan, dan Sri Langka.

Nama tersebut juga menjadi dasar lahirnya sebutan rupiah untuk mata uang Indonesia. Dengan ejaan lama, rupiah ditulis dengan `roepiah`.

Rupiah Punya Desain yang Cantik

Rupiah Punya Desain yang Cantik

Diungkap dosen University of Amsterdam Ed Caffin dalam tulisannya, rupiah memiliki desain yang cantik. Menurutnya jarang sekali mata uang yang memiliki keindahan pola seperti yang disajikan rupiah.

Tak seperti kebanyakan negara lain, Caffin yang pernah mengerjakan sejumlah proyek penelitian di Indonesia menilai rupiah sangat menarik untuk dipandang. Sebagai negara yang kaya akan budaya, tentu agak sulit untuk memilih gambar mana yang sesuai mewakili Indonesia di dalam rupiah.

Selain itu, rupiah juga merupakan mata uang yang berkarakter. Desain dan gambar-gambar di mata uangnya baik logam maupun kertas sering berubah. Namun seri rupiah yang terbaru menyuguhkan gambar-gambar pahlawan nasional dan berbagai budaya khas Indonesia.

Oleh karena itu, tak heran jika uang kertas rupiah pecahan 10.000 masuk dalam daftar uang terkeren di dunia, seperti yang ditulis telegraph pada Mei tahun ini.

Rupiah, mata uang penuh warna


Rupiah, mata uang penuh warna

Rupiah adalah mata uang penuh warna. Setiap lembaran uang kertasnya memiliki warna yang khas sesuai dengan nominalnya masing-masing.

Misalnya, mata uang 2.000 didominasi warna abu-abu sementara mata uang 10.000 dipenuhi perpaduan warna ungu. Berbeda dengan keduanya, sebagian besar mata uang 50.000 justru ditutupi warna biru.

Sementara untuk koin, saat ini hanya tersedia dua warna yaitu kuning keemasan dan warna perak. Tak hanya kaya akan warna, rupiah juga merupakan mata uang yang memamerkan kekayaan budaya dan seni nasional.

Uang Baru

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) resmi meluncurkan uang rupiah baru dengan tahun emisi 2016 di Gedung Bank Indonesia pada hari ini. Dalam pelucurannyan Jokowi meminta kepada masyarakat untuk lebih meningkatkan kecintaannya terhadap rupiah.

Menurut Jokowi, dengan mencintai rupiah maka menjadi wujud kecintaan masyarakat terhadap kedaulatan dan kemandirian bangsa. Untuk itu, dia meminta untuk menjaga dan tidak menghina rupiah.

"Dan saya rasa penting, kalau kita cinta rupiah, kita tidak menyebar gosip aneh-aneh dan kabar bohong tentang rupiah. Karena menghina rupiah sama saja menghina Indoensia. Rupiah tidak akan digantilan dan tidak akan tergantikan," kata Jokowi.

Uang rupiah baru yang diluncurkan tersebut terdiri dari tujuh pecahan uang rupiah kertas dan empat pecahan uang rupiah logam. uang rupiah baru ini akan menampilkan 12 gambar pahlawan nasional.

Uang rupiah kertas yang diterbitkan terdiri dari nilai nominal Rp 100 ribu, Rp 50 ribu, Rp 20 ribu, Rp 10 ribu, Rp 5.000, Rp 2.000, dan Rp 1.000. Sedang uang rupiah logam terdiri atas pecahan Rp 1.000, Rp 500, Rp 200, dan Rp 100.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya