Liputan6.com, Minahasa - PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) akan mendirikan kampung koboi, di daerah Tompaso, Minahasa Sulawesi Utara. Lokasi tersebut berdekatan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong unit 5 dan 6.
Direktur Operasi PGE Ali Mundakir mengatakan, masyarakat Tompaso pada hakikatnya memang ahli dalam menunggang kuda, karena itu PGE ingin menciptakan atlit berkuda dari wilayah tersebut.
"Yang kami kembangakan kampung koboi, memang masyarakat sekitar sini atlit berkuda, kudanya juga dari Tompaso, terkenal kudanya," kata Ali, di Tompaso, Minahasa, Sulawesi Utara, Rabu (28/12/2016).
Advertisement
Ali mengungkapkan, ide tersebut muncul karena saat ini jumlah ahli berkuda asal Tompaso semakin berkurang, karena itu PGE ingin membangkitkan lagi semangat berkuda di wilayah tersebut, dengan mendirikan kampung koboi. "Ini kita akan bangkitkan lagi. Tahun depan kita akan rintis kampung koboi," ungkap Ali.
Baca Juga
Pendirian kampung koboi telah mendapat restu dari Pemerintah Daerah, karena merupakan bentuk komitmen PGE dalam mengembangkan sektor pariwisata disekitar wilayah operasinya, hal ini sudah tertuang dalam nota kesepakatan dengan Kementerian Pariwisata.
"Karena dengan Bupatinya sudah mendukung, kita sudah sepakat dengan Kementerian Pariwisata, di setiap operasi PGE kita jadikan destinasi wisata," tutup Ali.
Sebelumnya pada 27 Desember 2016, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong Unit 5 dan 6, dan Ulubelu Unit 3 di Tompaso, Minahasa, Sulawesi Utara. Pembangunan ini merupakan pemenuhan target proyek listrik 35 ribu megawatt.
"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, saya nyatakan PLTP Lahendong dan Ulubelu diresmikan, semoga bermanfaat bagi masyarakat dan pengembangan daerah," kata Jokowi.
Dengan adanya pembangunan kedua PLTP Lahendong, tak kurang dari 20.000 rumah di Sulawesi Utara terpenuhi kebutuhan listriknya. Sedangkan, PLTP Ulubelu ini dapat memenuhi kebutuhan listrik Lampung.
Pembangunan PLTP di Indonesia bisa berpotensi menciptakan 29 ribu MW. Hanya saja, saat ini baru terealisasi 5 persen. Karena itu, Jokowi ingin potensi yang masih besar ini segera terpenuhi.
"Oleh sebab itu potensi sisanya 95 persen perlu dikerjakan karena ada potensi yang sangat besar sekali dan target kita 7.500 MW sampai tahun 2025," imbuh Jokowi. (Pew/Gdn)