Jokowi Resmikan PLTP Lahendong dan Ulubelu di Minahasa

Dengan adanya pembangunan kedua PLTP Lahendong, tak kurang dari 20.000 rumah di Sulawesi Utara terpenuhi kebutuhan listriknya.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 27 Des 2016, 14:38 WIB
Diterbitkan 27 Des 2016, 14:38 WIB
20161024-Jokowi-Rakor-dengan-Perwira-TNI-Polri-Jakarta-FF
Presiden Joko Widodo. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong Unit 5 dan 6, dan Ulubelu Unit 3 di Tompaso, Minahasa, Sulawesi Utara. Pembangunan ini merupakan pemenuhan target proyek listrik 35 ribu megawatt.

"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, saya nyatakan PLTP Lahendong dan Ulubelu diresmikan, semoga bermanfaat bagi masyarakat dan pengembangan daerah," kata Jokowi sambil menekan tombol sirene, Selasa (27/12/2016).

Dengan adanya pembangunan kedua PLTP Lahendong, tak kurang dari 20.000 rumah di Sulawesi Utara terpenuhi kebutuhan listriknya. Sedangkan, PLTP Ulubelu ini dapat memenuhi kebutuhan listrik Lampung.

Pembangunan PLTP di Indonesia bisa berpotensi menciptakan 29 ribu MW. Hanya saja, saat ini baru terealisasi 5 persen. Karena itu, Jokowi ingin potensi yang masih besar ini segera terpenuhi.

"Oleh sebab itu potensi sisanya 95 persen perlu dikerjakan karena ada potensi yang sangat besar sekali dan target kita 7.500 MW sampai tahun 2025," imbuh Jokowi.

Peningkatan Ekonomi Masyarakat

PLTP Lahendong Unit 5 dan 6 yang menggunakan skema total project (hingga menghasilkan listrik) tersebut telah memperkuat sistem ketenagalistrikan Sulawesi. Selama pelaksanaan proyek juga menyerap tenaga kerja lokal tidak kurang dari 750 orang.

Sementara, PLTP Ulubelu unit 3 mulai dikerjakan pada 5 Juli 2015 dengan target selesai Agustus 2016 dan sudah selesai pada 26 Juli 2016. Proyek yang berlokasi di Tanggamus, Lampung ini telah menyerap tenaga kerja sekitar 2.000 orang.

Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, proyek-proyek infrastruktur energi ini dapat berefek pada kehidupan ekonomi masyarakat, mulai dari teralirinya listrik, terbukanya lapangan kerja selama pelaksanaan proyek dan juga pascaproyek sebagai dampak dari tumbuhnya industri baru karena pasokan listrik yang lebih kuat.

"Sebagai BUMN energi, Pertamina sangat bangga dapat memberikan kontribusi terbaiknya untuk negara melalui penyediaan infrastruktur energi di seluruh Tanah Air," ujar Dwi.

Turut mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, dan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey.


Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya