Liputan6.com, Jakarta - Terdapat empat industri besar yang menguasai pasar iklan di televisi (TV) pada 2016. Keempat industri tersebut adalah bevarage, personal care, refined food, dan pharmacy.
Dikutip dari keterangan PT Sigi Kaca Pariwara, pengembang produk aplikasi Adstensity yang merupakan media monitoring iklan di televisi, Sabtu (14/1/2017), Industri bevarage seperti minuman kemasan, minuman sachet, yoghurt, es krim, atau yang lainya masih menjadi yang tertinggi dengan belanja iklan televisi.
Industri tersebut merogoh kocek hingga Rp 20,7 triliun untuk belanja iklan di TV. Jumlah tersebut tumbuh 32,98 persen jika dibanding 2015 yang tercatat Rp 15,57 triliun.
Advertisement
Merek atau produk dari industri bevarage dengan belanja iklan televisi tertinggi di 2016 adalah Walls dengan total belanja iklan mencapai Rp 1,6 triliun. Kemudian diikuti Frisian Flag dengan total belanja iklan Rp 1 trliliun.
Torabika dan Dancow berada di peringkat ketiga dan keempat dengan masing-masing total belanja iklan mencapai Rp 975 miliar dan Rp 794 miliar.
Baca Juga
Untuk industri personal care atau yang lebih dikenal dengan industri perawatan tubuh seperti sampo, sabun, deodorant, pembersih wajah, dan lainnya berada di peringkat kedua dengan total belanja iklan televisi sebesar Rp 17,8 triliun. Nilai tersebut naik 42,67 persen dari 2015 yang total belanja iklannya sebesar Rp 12,9 triliun.
Merek dari industri personal care dengan belanja iklan televisi tertinggi di 2016 adalah Pepsodent yang mengeluarkan dana belanja iklan mecapai Rp 1,34 triliun. Disusul kemudian oleh Pond’s dengan total belanja iklan sebesar Rp 1,26 triliun.
Peringkat ketiga merek Lifebuoy mengeluarkan dana belanja iklan sebesar Rp 1,22 triliun. Merek Garnier dan Nivea, berada posisi keempat dan kelima dengan masing masing total belanja iklan sebesar Rp 965 miliar dan Rp 917 miliar.
Di peringkat industri dengan belanja iklan terbesar adalah industri refined food atau industri makanan olahan seperti snack, wafer, sereal, mie instant, dan lainnya. Total belanja iklan televisi industri ini mencapai Rp 10,5 triliun, tumbuh 53,74 persen dari 2015 yang hanya Rp 6,87 triliun.
Merek dalam industri refined food dengan belanja iklan televisi tertinggi di tahun 2016, yaitu brand Indomie dengan total belanja iklan mencapai Rp 1,08 triliun. Peringkat kedua adalah Sarimi dengan total belanja iklan Rp 587 miliar.
Brand Mie Sedaap dan Pop Mie berada di peringkat ketiga dan keempat dengan masing-masing total belanja iklan mencapai Rp 577 miliar dan Rp 469 miliar.
Sedangkan untuk total belanja iklan Industri pharmacy yang berupa obat-obatan, suplement, dan lainnya mencapai Rp 6,3 triliun. Total belanja iklan televisi ini tumbuh sebesar 29,51 persen dari 2015 yang memiliki total belanja iklan televisi sebesar Rp 4,9 triliun.
Merek Sido Muncul dengan total belanja iklan televisi mencapai Rp 398 miliar menempati di posisi pertama belanja iklan terbesar di industri farmasi. Posisi kedua adalah Bodrex dengan total belanja iklan Rp 201 miliar. (Gdn/Ndw)