Liputan6.com, Jakarta - Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) ikut angkat bicara mengenai rencana laporan tokoh Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq ke Polisi atas logo palu arit di mata uang rupiah. Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam tersebut melaporkan Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo dan Perum Peruri. Â
"Silakan saja dia melapor (Habib Rizieq). Itu hak dia sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) yang punya interpretasi atas logo di rupiah," kata Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), Arif Budimanta di Hotel Le-Meridien, Jakarta, Jumat (13/1/2017).
Akan tetapi, Ia menuturkan, pemerintah dan BI sudah menjelaskan mengenai logo tersebut pada mata uang rupiah, bukanlah gambar palu dan arit.
Baca Juga
"Lagian tidak ada keinginan sama sekali BI dan pemerintah mencantumkan palu arit di mata uang NKRI. Pencetakan atau penerbitan rupiah kan pasti sudah melalui proses yang panjang," tegas Arif.
Dia mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk menciptakan suasana atau iklim yang kondusif supaya perekonomian Indonesia lebih tinggi dan merata.
"Ciptakanlah suasana yang damai dan tenang agar mencapai pertumbuhan ekonomi nasional yang tinggi, kesenjangan berkurang, dan ada pemerataan," ujar dia.
Advertisement