Liputan6.com, Jakarta - Bank Dunia melihat bahwa Indonesia memiliki fundamental ekonomi yang cukup kuat untuk menghadapi berbagai tantangan ekonomi dunia. Namun memang, Indonesia tetap harus bersiap untuk menghadapi keadaan yang tidak menentu ke depannya.
Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Rodrigo Chaves, dalam Laporan Triwulanan Perekonomian Indonesia Edisi Januari mengungkapkan, kredibilitas kebijakan fiskal Indonesia telah membaik seiring dengan penetapan sasaran penerimaan yang lebih realistis dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017.
Advertisement
Baca Juga
“APBN 2017 telah memperbaiki mutu belanja pemerintah Indonesia, termasuk menjaga alokasi belanja yang lebih besar untuk infrastruktur, kesehatan, dan bantuan sosial, serta menetapkan sasaran yang lebih baik untuk subsidi energi dan program bantuan sosial masyarakat miskin," kata Chaves seperti ditulis Rabu (18/1/2017).
Meskipun kondisi fiskal Indonesia Sudah cukup baik, pemerintah perlu menyiapkan berbagai strategi, jurus dan upaya untuk menghadapi berbagai gejolak dari luar.
"Pemerintah tidak perlu cemas. Tapi Indonesia harus meningkatkan sistem perekonomiannya, sehingga mampu mengantisipasi kemungkinan yang terjadi yang tidak bisa diterima di tataran global. Berdoa dan bersiap," ucap Chaves.
Salah satu tantangan yang di depan mata adalah kebijakan Presiden terpilih AS, Donald Trump. "Kami amati Presiden terpilih ini sama sekali berbeda dengan Presiden sebelumnya. Seorang Presiden yang suka mengejutkan banyak orang, seperti penunjukan orang di posisi tertentu, di mana orang itu pernah mengkritik kebijakan yang ada," jelasnya.
Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak berubah dari laporan uang dikeluarkan pada Oktober 2016. Proyeksinya ekonomi Indonesia tumbuh 5,1 persen di 2016 dan 5,3 persen di 2017. (Fik/Gdn)