Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia memastikan kondisi perbankan pada awal 2017 ini sangat baik. Hal itu tercermin dari kondisi likuiditas yang melimpah di masing-masing perbankan.
Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter Dody Zulverdi menjelaskan likuiditas ini dapat dilihat dari hasil lelang instrumen moneter Bank Indonesia melalui sistem Variable Rate Tender (VRT).
"Sejauh ini dari dua kali lelang yang dilakukan dengan VRT, rata-rata tertimbangnya agak sedikit turun. Jadi indikasinya mayoritas bank saat ini di awal tahun ini likuiditas perbankan masih longgar," kata Dody di Gedung Bank Indonesia, Senin (6/2/2017).
Advertisement
Meski begitu, Dody tidak menjamin liquiditas ini akan terus melimpah sampai akhir tahun nantinya. Dikarenakan, menurut dia, dengan diterapkannya VRT menggantikan Fixed Rate Tender (FRT) maka rate yang ditetapkan akan berubah sewaktu-waktu tergantung dari penawaran perbankan itu sendiri.
Diperkirakannya, rate dari hasil lelang instrumen moneter Bank Indonesia akan naik pada bulan Maret-April, karena pada bulan ini banyak perusahaan yang menarik dananya untuk pembayaran pajak. Dengan demikian, bisa diartikan bahwa liquiditas bank ketat.
Hanya saja, Dody menggaris bawahi dengan berubahnya rate lelang ini tidak mencerminkan perubahan stand kebijakan moeneter bank Indonesia. "Jadi ini hanya teknis saja, perubahan pelaksanaan tender saja supaya lebih efisien," tegas dia.
Dipaparkan Dody, sampai awal Februari 2017, setidaknya ada total dana Rp 350 triliun dana perbankan yang ditaruh di Bank Indonesia melalui operasi moneter yang sudah dilakukan. Dana ini jauh lebih tinggi dibandingkan akhir 2015 yang saat itu hanya Rp 90 triliun. (Yas)