Liputan6.com, Jakarta - Agar bisa beroperasi dengan lancar dan bebas hambatan, sebuah perusahaan membutuhkan peran sebuah bos untuk pemimpin untuk mengatur dan mengawasi para karyawan. Namun nampaknya, hal ini tidaklah dilakukan oleh perusahaan teknologi asal Swedia, Crisp.
Seperti dilaporkan Odditycentral.com, Kamis (23/2/2017), perusahaan asal Swedia ini tidak memiliki seorang bos untuk mengawasi pekerjaan yang dilakukan pegawainya sehari-hari. Sebagai gantinya, empat puluh karyawan yang ada di kantor ini bekerja sama untuk melakukan tugas yang seharusnya dilakukan oleh bos.
Para karyawan akan mengadakan rapat untuk memutuskan segala sesuatu dan berdiskusi mengenai jalan terbaik apabila ada masalah. Awalnya, mereka merasa penasaran apa jadinya apabila sebuah perusahaan tak memiliki bos. Namun ternyata, hal ini malah terus menerus dilakukan.
Advertisement
"Awalnya, kami hanya mencoba mengisi tugas seorang CEO dan membaginya. Setelah itu ternyata sudah tak ada lagi daftar pekerjaan CEO yang harus dikerjakan. Hingga akhirnya kami memutuskan, ayo kita mencoba bekerja tanpa CEO," tutur seorang pegawai Crisp, Yassal Sundman.
Lalu bagaimana apabila ada sesuatu yang tidak beres terjadi dalam perusahaan? Nyatanya, tidak adanya sosok bos di perusahaan ini justru membuat tiap pegawai perusahaan lebih bertanggung jawab. Mereka juga memiliki hak yang sama untuk menjelaskan keputusan yang diambilnya.
Perusahaan ini mengadakan rapat yang melibatkan seluruh pegawai selama dua atau tiga kali dalam setahun. Dalam rapat tersebut biasanya diputuskan beberapa hal yang berefek besar pada perusahaan seperti apabila mereka ingin berpindah lokasi atau menyetujui kesepakatan tertentu.
Crisp juga memiliki jajaran komisaris dan pihak hukum yang diposisikan sebagai penengah apabila sesuatu yang buruk benar-benar terjadi.