Liputan6.com, Jakarta - Memiliki gaji tinggi pasti jadi mimpi setiap karyawan. Karier Anda dikatakan sehat jika mengalami kenaikan pendapat signifikan setiap tahunnya. Normalnya, gaji seorang karyawan naik 10 persen setiap tahun untuk mengimbangi inflasi.
Namun ketika mendapatkan bayaran lebih besar, banyak karyawan yang melakukan kesalahan dan membahayakan finansial mereka. Bukannya makin sejahtera, yang ada malah sengsara karena terlilit utang.
Berikut lima kesalahan finansial yang biasanya dilakukan karyawan saat baru naik gaji seperti CekAja.com:
Advertisement
Baca Juga
Langsung belanja besar
Saat diberi tahu bahwa gaji akan naik di bulan berikutnya, Anda mungkin langsung membayangkan punya ponsel baru, mobil baru, atau akhirnya beli barang yang sudah lama diidam-idamkan. Ini karena Anda merasa mendadak lebih kaya.
Meningkatnya pendapatan malah diikuti dengan meningkatnya gaya hidup adalah sama saja bohong. Akibatnya bukannya bisa menabung lebih banyak, kondisi finansial Anda justru sama seperti sebelum naik gaji.
Saat gaji meningkat, jangan langsung melakukan pembelian besar. Pada awalnya Anda mungkin merasa mampu. Namun ternyata Anda harus mengeluarkan biaya-biaya tambahan yang diakibatkan pembelian tersebut.
Misalnya ketika membeli mobil Anda jadi harus membayar asuransi, biaya pemeliharaan, dan lain-lain. Tunggu dan lihat dampak dari kenaikan gaji terhadap kondisi finansial Anda.
Berutang lewat kartu kredit
Kartu kredit memudahkan transaksi dan punya banyak keuntungan. Namun jangan terlau mengandalkan kartu kredit dalam semua pembelian yang Anda lakukan. Godaan untuk terus memakai kartu kredit muncul ketika Anda merasa punya banyak uang, sehingga melakukan pembelian di luar kemampuan.
Anda mungkin berpikir dapat membayarnya di bulan berikutnya saat mendapatkan gaji. Padahal kesalahan inilah yang menjebak Anda ke dalam utang.
Meskipun gaji Anda naik, tetap usahakan melakukan pembelian secara tunai. Kalaupun harus menggunakan kartu kredit, lunasi sebelum tenggat waktu agar tidak terkena bunga dan denda.
Tidak menabung
Tidak menabung untuk pensiun dan dana darurat
Jangan berpikir naik gaji berarti punya lebih banyak uang. Pemikiran seperti ini membuat Anda melakukan pembelian konsumtif alih-alih menabung untuk masa depan. Padahal tabungan dana pensiun dan dana darurat wajib dimiliki.
Bayangkan jika tiba-tiba Anda kehilangan pekerjaan atau pensiun dalam keadaan pas-pasan. Anggap kenaikan gaji sebagai kesempatan untuk menabung lebih banyak. Sedia payung sebelum hujan selalu lebih baik.
Tidak menghitung pajak
Semakin besar gaji Anda, semakin besar pajak yang harus dibayarkan. Anda mungkin tidak sadar kalau gaji bersih yang diterima jauh dari yang Anda perkirakan karena banyaknya potongan. Tidak hanya pajak, Anda juga harus menghitung potongan asuransi. (Baca juga: Haruskah Membayar Pengeluaran Rutin dengan Kartu Kredit? )
Membuat budget baru
Setiap kali pendapatan Anda berubah, Anda harus segera merevisi budget pribadi Anda. Hal ini agar Anda bisa mengatur ke mana perginya setiap rupiah. Budget akan mengerem Anda dari melakukan pemborosan seperti pembelian impulsif.
Advertisement