Harga Emas Menguat Imbas Aksi Beli Investor

Permintaan meningkat dan bursa saham Amerika Serikat melemah dukung harga emas.

oleh Agustina Melani diperbarui 23 Mar 2017, 06:45 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2017, 06:45 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas menguat didorong bursa saham global yang tertekan. Hal itu imbas kekhawatiran investor ragu presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan merealisasikan janjinya.

Harga emas untuk pengiriman April naik US$ 3,2 atau 0,30 persen menjadi US$ 1.249,70 per ounce. Harga emas itu tertinggi sejak 1 Maret. Penguatan harga emas ini didorong investor mencari alternatif aset di tengah ketidakpastian global.

Emas mendapatkan keuntungan dari pengurangan risiko investasi di saham. Sedangkan harga perak merosot 0,05 persen ke level US$ 17.578 per ounce.

"Investor mulai beli emas seiring bursa saham yang bergejolak," ujar Chief Market Strategis iiTrader Bill Baruch, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis (23/3/2017).

Sebelumnya bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street tertekan. Hal ini mendorong peningkatan permintaan emas.Kekhawatiran terhadap kemampuan Donald Trump untuk cepat mendorong kebijakan pro pertumbuhan ekonomi telah membantu emas.

Selain itu, indeks dolar AS juga melemah 0,7 persen pada pekan ini. Pada perdagangan Rabu waktu setempat, indeks dolar AS susut 0,2 persen. Hal ini membuat harga emas menjadi lebih menarik.

"Saya mengharapkan kelanjutan dari reli emas karena saya pikir masih ada tekanan di wall street. Ini membuat permintaan di aset safe haven lebih tinggi," tutur Analis Forex.com, Fawad Razaqzada.

Ada pun analis memperkirakan, harga emas akan menyentuh level US$ 1.278 per ounce. Level itu tertinggi dari tahun lalu.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya