Harga Solar Subsidi Sudah di Bawah Keekonomian

Saat ini Solar bersubsidi ditetapkan pemerintah di angka Rp 5.150 per liter dan untuk Premium penugasan di angka Rp 6.450 per liter.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 23 Mar 2017, 15:29 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2017, 15:29 WIB
Saat ini Solar bersubsidi ditetapkan pemerintah di angka Rp 5.150 per liter dan untuk Premium penugasan di angka Rp 6.450 per liter.
Saat ini Solar bersubsidi ditetapkan pemerintah di angka Rp 5.150 per liter dan untuk Premium penugasan di angka Rp 6.450 per liter.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menyatakan bahwa harga Solar bersubsidi dan Premium penugasan saat ini sudah di bawah harga keekonomian. Harga dua jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) tersebut tidak berubah sejak Januari 2017.

Direktur Pemasaran Pertamina M Iskandar mengatakan, harga Solar subsidi jika mengacu pada harga keekonomian berada di kisaran Rp 8.200 per liter sampai dengan Rp 8.300 per liter.

"Sedangkan untuk harga Harga keekonomian Premium saat ini berada di kisaran Rp 6.750 per liter hingga Rp 6.850 per liter," kata Iskandar, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/3/2017).

Sudah sejak Januari 2017, Pemerintah tidak mengubah harga Solar bersubsidi dan juga Premium penugasan. Menurut Iskandar, dengan kenaikan harga minyak dunia sejak awal tahun ini, harga kedua bahan bakar tersebut sebenarnya sudah di bawah harga keekonomian.

Untuk diketahui, saat ini Solar bersubsidi ditetapkan pemerintah di angka Rp 5.150 per liter dan untuk Premium penugasan di luar wilayah Jawa, Madura dan Bali berada di angka Rp 6.450 per liter.

"Untuk Solar sebenarnya sudah lama berada di bawah harga keekonomian. Pada 2016 itu sudah anomali dan di bawah harga keekonomian. Premium dan Solar sudah berada di bawah harga keekonomian sebenarnya sejak Oktober 2016," jelas Iskandar‎.

Pertamina telah melaporkan kondisi harga Solar subsidi dan Premium penugasan yang sudah berada  di bawah harga keekonomian tersebut ke pemerintah. Pertamina ingin pemerintah mengambil keputusan untuk menyesuaikan harga kedua jenis BBM tersebut sesuai dengan harga keekonomian.

"Pertamina tetap sesuai formula yaitu sesuai harga keekonomian. Itu usulan kita sebagai badan usaha, tetapi tergantung pemerintah," tutup Iskandar. (Pew/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya