Cadangan Devisa Indonesia Naik Jadi US$ 121,8 Miliar di Maret

Penerimaan devisa melampaui kebutuhan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 07 Apr 2017, 17:27 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2017, 17:27 WIB
Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa nasional pada akhir Maret 2017 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa nasional pada akhir Maret 2017 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2017 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2017 tercatat sebesar US$ 121,8 miliar, lebih tinggi dibandingkan posisi di akhir Februari yang sebesar US$ 119,9 miliar.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara menjelaskan, peningkatan tersebut terutama dipengaruhi penerimaan devisa, antara lain berasal dari penerimaan pajak dan devisa ekspor migas bagian pemerintah, penerbitan global bonds pemerintah, serta hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas.

"Penerimaan devisa tersebut melampaui kebutuhan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan SBBI valas jatuh tempo," jelas dia di Jakarta, Jumat (7/4/2017).

Posisi cadangan devisa per akhir Maret 2017 tersebut cukup untuk membiayai 8,9 bulan impor atau 8,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya