Liputan6.com, Jakarta Aksi pembobolan rekening bank oleh pihak tak bertanggung jawab kembali terjadi. Kali ini menimpa nasabah Bank Mandiri bernama Subekan yang mengaku uangnya raib hingga mencapai Rp 69,2 juta.
Dia mengaku tak tahu penyebab rekening tabungan terkuras karena merasa tak pernah melakukan transaksi apapun. "Uang saya yang hilang itu totalnya Rp 69,2 juta," kata Subekan, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Sabtu (6/5/2017).
Subekan mengaku awal mula mengetahui jika rekeningnya kebobolan saat mendapat pesan singkat dari nomor resmi Bank Mandiri 3355, yang berisi laporan transaksi pada Kamis (4/5/2017) sekitar pukul 12.00 WIB.
Advertisement
Baca Juga
Pesan singkat tersebut diterima Subekan melalui telepon seluler (ponsel) hingga empat kali secara bertahap. Masing-masing tiga kali dengan transaksi sebesar Rp 20 juta, dan satu transaksi sebesar Rp 9,2 juta. Sehingga total uang Subekan yang terkuras sebanyak Rp 69,2 juta.
Pesan singkat ini membuatnya terkejut. Selain merasa tidak pernah melakukan transaksi apapun, dia mengaku aneh karena setahu dirinya batas maksimal pengambilan uang yang bisa dilakukan melalui ATM hanya Rp 10 juta per hari.
Saat mengetahui rekeningnya kebobolan, Subekan sedang dalam perjalanan menuju kampung halaman di Purwodadi, Jawa Tengah.
"Uang masuk atau keluar ada laporan laporan dari 3355 itu. Saya dapat SMS dari 3355 sudah melakukan transaksi, Rp 20 juta tiga kali terus Rp 9,2 juta satu kali total Rp 69,2 juta uang saya yang hilang padahal saya tidak melakukan transaksi apapun," tegas dia.
Mengetahui uang dalam tabungannya terkuras, dia pun berinisiatif melaporkan hal tersebut ke Bank Mandiri Kantor Cabang Purwodadi dan ke Polres Purwodadi. Bukti yang dibawa berupa pesan singkat ‎dan keterangan.
Hingga saat ini, dia mengaku belum mendapat jaminan dari Bank Mandiri jika uang miliknya bisa kembali, karena masih menunggu proses verifikasi selama 12 sampai 14 hari.
"Belum ada jaminan uang kembali. Bagi saya uang segitu banyak saya orang awam, saya kira menyimpan di bank sudah aman,"Â pungkas dia.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengakui jika menerima beberapa pengaduan dari nasabah dalam beberapa hari terakhir, yang diantaranya menginformasikan dananya hilang.
"Atas hal ini, kami akan melakukan investigasi dan bila ada dana nasabah yang ter-corrupt secara sistem, maka akan segera kami kembalikan seperti saldo sediakala," jelas dia saat dikonfrimasi.
Dia menuturkan jika saat ini Bank Mandiri telah meluncurkan satu aplikasi online yang baru. Meski kemudian dalam perkembangannya, tim internal mendeteksi adanya system corrupt sehingga pihaknya harus melakukan upgrade system agar nasabah bisa lebih nyaman lagi bertransaksi.
Â