Dolar AS Menguat Tekan Harga Emas

Ketegangan geopolitik dan harapan kenaikan suku bunga Amerika Serikat atau the Federal Reserve menekan harga emas.

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Mei 2017, 06:45 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2017, 06:45 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, New York - Harga emas melemah ke level terendah dalam delapan minggu. Penguatan dolar Amerika Serikat telah menekan harga logam.

Sentimen lainnya yaitu harapan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve akan menaikkan suku bunga pada Juni juga menekan harga emas.

Harga emas untuk pengiriman Juni turun 0,9 persen atau US$ 11 ke level US$ 1.216,10 per ounce. Level itu terendah sejak 15 Maret. Demikian mengutip laman Marketwatch, Rabu (10/5/2017).

Harga perak juga merosot 0,97 persen persen ke level US$ 16,10. Penurunan harga logam ini dipengaruhi sejumlah faktor mulai dari risiko geopolitik, harapan kenaikan suku bunga the Federal Reserve dan dolar AS menguat.

Usai reli, harga emas dipengaruhi situasi global. Ketegangan geopolitik dari Suria dan Korea Utara berkontribusi terhadap pergerakan harga emas.

The Federal Reserve (The Fed) yang masih sesuai jalur untuk menaikkan suku bunga juga membayangi investor. The Fed diperkirakan menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali pada 2017. Diperkirakan kenaikan suku bunga the Fed terjadi pada Juni.

Berdasarkan data CME, investor yakin the Fed menaikkan suku bunga pada Juni dengan tingkat keyakinan mencapai 88 persen. The Federal Reserve akan gelar pertemuan pada pertengahan Juni.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya