Harga Emas Dekati Penurunan Mingguan Terbesar dalam 6 Bulan

Harga emas jatuh ke level terendah dalam tujuh minggu ke posisi US$ 1.225,20 pada Kamis.

oleh Nurmayanti diperbarui 06 Mei 2017, 07:12 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2017, 07:12 WIB
Ilustrasi Harga Emas
Ilustrasi Harga Emas (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, New York Harga emas meredup usai data pertumbuhan pekerjaan AS tercatat rebound pada April. Harga emas menuju posisi kerugian mingguan terbesar dalam enam bulan, di tengah harapan kenaikan suku bunga AS  di Juni.

Melansir laman Reuters, Sabtu (6/5/2017), harga emas di pasar spot naik 0,05 persen menjadi US$ 1.227,89 per ounce. Namun secara mingguan, harga emas turun 3,2 persen. Ini penurunan mingguan terbesar sejak November. Adapun harga emas  berjangka AS susut 0,14 persen ke posisi US$ 1.226,90.

Dolar mencapai level terendah dalam enam bulan terhadap euro meskipun terimbas data payrolls AS yang menguat.

"Data pekerjaan AS lebih kuat dari yang diharapkan. Ini hanya membuat harga emas sedikit di bawah tekanan, sementara dolar AS tak melaju," ujar Analis ABN Georgette Boele Amro.

Harga emas jatuh ke level terendah dalam tujuh minggu ke posisi US$ 1.225,20 pada Kamis setelah The Fed terus memainkan peluang rencana kenaikan tarif, yang kemungkinan berlangsung di Juni. Harga logam memang memang sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS.

Sementara harga perak naik 0,2 persen menjadi US$ 16,31 per ounce. Harga platinum naik 1,1 persen ke posisi US$ 909,10 per ounce. Harga Palladium 1,2 persen lebih tinggi menjadi US$ 814.

 

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya