PLN Teken 8 Proyek Kelistrikan Senilai Rp 7,2 Triliun

Penandatanganan 8 proyek pembangkit dan transmisi ini diharapkan menjadi sebuah awal yang baik bagi kesuksesan Program 35 ribu MW.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 18 Mei 2017, 20:37 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2017, 20:37 WIB
Penandatanganan 8 proyek pembangkit dan transmisi ini diharapkan menjadi sebuah awal yang baik bagi kesuksesan Program 35 ribu MW.
Penandatanganan 8 proyek pembangkit dan transmisi ini diharapkan menjadi sebuah awal yang baik bagi kesuksesan Program 35 ribu MW.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) menandatangani delapan kontrak proyek infrastruktur kelistrikan yang menjadi bagian dari program 35 ribu Mega Watt (MW). Nilai investasi dari delapan proyek tersebut mencapai Rp 7,2 triliun.

Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan, proyek yang ditandatangani hari ini adalah bagian dari rencana ke depan, yakni 35 ribu MW pembangkit dan 46 ribu kilometer transmisi. Sampai hari ini, PLN telah ditandatangani hampir 23 ribu MW dari total 35 ribu MW.

"Jadi masih ada 12 ribu MW, yang Insya Allah tahun ini semua selesai untuk proyek 35 ribu MW,” kata Sofyan, di Jakarta, Kamis (18/5/2017).

Proyek yang ditandatangani ini sangat penting dan strategis untuk bangsa Indonesia, khususnya untuk Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), karena lebih dari 400 lokasi yang tersebar di pulau-pulau di Indonesia.

Sebelumnya PLN telah menandatangani proyek pembangunan PLTD tersebar yakni Lot I total 10,3 MW dan Lot II total 27,2 MW. Sehingga secara keseluruhan total proyek pembangunan PLTD tersebar di seluruh Indonesia mencapai 772 unit atau setara dengan 443 MW.

“Nilainya kalau kita bandingkan dengan pembangkit-pembangkit di jawa tentu tidak besar. Tetapi nilai bagi penduduk pulau-pulau tersebut adalah manfaat yang sangat besar yang akan dirasakan. 1-2 Megawatt di pulau itu sama besarnya, sama pentingnya dengan nilai 1.000 MW di Jawa,” jelas Sofyan.

Sofyan menyebutkan, delapan kontrak tersebut terdiri dari pembangunan pembangkit Engineering, Procurement, Construction (EPC) total kapasitas 735,5 Megawatt (MW), ditambah jaringan transmisi 150 kilo Volt (kV) sepanjang 246 kilometer sirkit (kms) dari Kabupaten Tayan sampai Sekadau, Kalimantan Barat. Total biaya keseluruhan proyek ini mencapai Rp 7,2 triliun.

Penandatanganan 8 proyek pembangkit dan transmisi ini diharapkan menjadi sebuah awal yang baik bagi kesuksesan Program 35 ribu MW. Pembangunan proyek pembangkit ini sendiri direncanakan rampung pada 2018.

Dengan begitu, rencana Pemerintah untuk mewujudkan target rasio elektrifikasi sebesar 99 persen pada 2019 dapat tercapai," tutup Sofyan.

Delapan proyek kelistrikan tersebut adalah:

5 kontrak proyek pembangkitan sebesar 735,5 MW:
1. Mobile Power Plan (MPP) Paket 3 total kapasitas 90 MW, terdiri dari Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Tanjung Selor 15 MW, PLTMG Biak 15 MW, PLTMG Merauke 20 MW, PLTMG Langgur 20 MW, dan PLTMG Seram 20 MW.

a. MPP Paket 4 total kapasitas 140 MW, terdiri dari PLTMG Maumere 40 MW, PLTMG Bima 50 MW, dan PLTMG Sumbawa 50 MW.

b. MPP Paket 5 total kapasitas 100 MW, terdiri dari PLTMG Ambon 30 MW, PLTMG Bau-Bau 30 MW dan PLTMG Jayapura 40 MW.

c. PLTD tersebar Lot III, total kapasitas 77,5 MW di 64 lokasi

d. PLTD tersebar Lot IV, total 328 MW di 60 lokasi

2 kontrak pengadaan pembangunan transmisi 150 kV di Kalimantan Barat :

e. SUTT 150 kV Tayan – Sanggau,Kalbar, total 146 KMS
f. SUTT 150 kV Sanggau - Sekadau, Kalbar, total 100 KMS

Surat Penunjukan (LOI) proyek pembangkit sebesar 25 MW:

g. MPP Nias, total 25 MW‎.

(Pew/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya