Liputan6.com, Jakarta - Pensiun. Mendengar satu kata ini, mungkin yang terbayang di benak Anda adalah usia tua, tidak bekerja, dan tidak produktif.
Ya, pensiun memang identik dengan usia 50-an ke atas. Tapi bisa saja Anda dipaksa pensiun di usia muda. Penyebabnya bisa karena sakit sehingga Anda tidak bisa kembali bekerja. Atau sebaliknya, justru Anda harus pensiun di usia 60 karena mau tidak mau harus tetap bekerja demi finansial keluarga.
Baca Juga
Pensiun dini atau pensiun nanti, Anda harus tetap mempersiapkannya secara matang. Dan lebih baik lagi kalau mempersiapkannya sejak muda. Meskipun umurmu sekarang masih 20-an atau bahkan baru mulai bekerja, Anda harus sudah memikirkan tentang pensiun.
Advertisement
Merasa terlalu muda? Jangan santai dulu, berikut beberapa alasan yang bisa sadarkan kita agar siap pensiun sejak usia muda seperti dikutip dari Karir.com:
1. Umur tidak ada yang tahu
Maksudnya bukan menakut-nakuti Anda akan kemungkinan meninggal di usia muda, tapi justru mengajakmu beripikir kalau Anda panjang umur. Katakanlah usia pensiun adalah 55 tahun dan Anda berharap bisa hidup sampai usia 80 tahun.
Berarti Anda akan melalui 25 tahun masa pensiun. Selama 25 tahun tersebut, Anda harus menopang biaya hidup sendiri.
Semakin panjang umur, harus semakin banyak pula tabungan pensiun yang dikumpulkan. Masih ingat dengan Mbah Gotho? Kakek asal Sragen yang didaulat jadi manusia tertua di dunia ini meninggal dalam usia 146 tahun.
Coba bayangkan kalau Anda hidup setua kakek Gotho. Tidak sampai hidup lama seperti Mbah Gotho pun, Anda wajib persiapkan pensiun kalau di masa tua nanti tetap hidup nyaman.
2. Ingat inflasi
Sewaktu SD dulu, Anda bisa jajan banyak dengan Rp500. Tapi sekarang, Anda mungkin hanya bisa membeli dua atau tiga buah permen. Seperti itulah gambaran inflasi.
Uang yang Anda kumpulkan saat ini bisa tidak berharga 30 tahun kemudian. Karenanya selain ditabung, Anda juga harus menginvestasikan uang pensiun Anda.
Jenis tabungan pensiun yang di bank-bank komersial saat ini biasanya sudah dilengkapi pengembangan alias sejumlah persentase tertentu dialokasikan untuk investasi.
tidak tanggung beban
3. Anak tidak tanggung beban
Pernah mendengar istilah generasi sandwich? Istilah sandwich generation mengacu pada generasi yang harus menanggung biaya hidup generasi di atas maupun di bawahnya.
Mereka yang harus merawat anak-anak, tetapi juga harus memenuhi kebutuhan orang tua, atau anggota keluarga lain termasuk ke dalam klasifikasi ini.
Atau jangan-jangan, tanpa Anda sadari sebenarnya Anda adalah sandwich generation? Mungkin sebenarnya orangtua Anda sungkan meminta bantuan anaknya karena tidak mau merepotkan.
Nah, kalau Anda tidak mau seperti orangtua yang bergantung pada anaknya di usia nonproduktif, Anda wajib punya dana pensiun yang cukup.