Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah diminta waspada dengan lonjakan harga daging sapi selama Ramadan dan jelang Lebaran tahun ini. Jika pemintaan meningkat dan pasokan tidak mencukupi, maka harga daging tersebut bisa naik di atas Rp 120 ribu per kilogram (kg).
Plt Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Sarman Simanjorang mengatakan selama ini pemerintah berkeyakinan jika pasokan daging kerbau impor bakal menjaga kestabilan harga, bahkan diharapkan menurunkan harga daging sapi di pasar tradisional. Padahal tidak semua masyarakat suka dan mau mengkonsumsi daging kerbau tersebut.
"Pemerintah selama ini lebih mendorong daging kerbau dari India. Kita tanda tanya, kalau masyarakat tidak suka bagaimana? Tidak semua orang suka, jadi jangan daging kerbau diperbanyak. Kalau masyarakat serbu daging sapi nanti harganya akan bergejolak lagi," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Jumat (26/5/2017).
Advertisement
Oleh sebab itu, lanjut Sarman, pemerintah harus mengantisipasi potensi kenaikan harga saat Ramadan dan Lebaran dengan memperbanyak pasokan daging sapi di pasaran. Selain itu, pemerintah juga harus secara ketat mengawasi pelaku usaha terkait agar tidak mempermainkan pasokan.
Baca Juga
"Kami harap daging sapi beku kita minta betul-betul stok mumpuni. ‎Ini arus diantisipasi, jangan karena daging kerbau banyak kemudian dianggap aman dengan daging kerbau yang sudah aman jumlahnya," kata dia.
Jika tidak ada antisipasi dan langkah cepat dari pemerintah, Sarman memperkirakan akan terjadi kenaikan harga pada Ramadan terlebih jelang Lebaran nanti. Setidaknya harga daging sapi bisa berkisar antar Rp 120 ribu hingga Rp 150 ribu per kg.
"Sekarang harga sekitar Rp 110 ribu-Rp 120 ribu. Kalau tidak (pasokan daging sapi tidak mencukupi) bisa di atas Rp 120 ribu, tapi mungkin tidak sampai di atas Rp 150 ribu," tandas dia.
Kementerian Pertanian (Kementan) optimistis harga daging sapi saat Ramadan dan Lebaran tidak melonjak signifikan. Hal tersebut mengingat stok daging sapi mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pada kedua momen tersebut.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita mengatakan, berdasarkan prognosa sapi lokal siap potong yang dapat diakses sampai dengan Juni 2017 yaitu sebesar 356.620 ekor atau setara dengan 62.400 ton daging. Sedangkan posisi stok daging ex impor per 18 Mei 2017 sebanyak 70.518 ton.
"Jelang bulan Ramadan dan Idul Fitri persediaan daging sapi kita aman, bahkan surplus," ujar dia di Jakarta, (21/5/2017).
Dia menjelaskan, stok daging tersebut terdiri dari sapi siap potong sebanyak 116.417 ekor atau setara 23.167 ton, daging sapi ex impor sebanyak 12.025 ton, dan daging kerbau ex impor milik Perum Bulog sebanyak 35.326 ton.
Sehingga berdasarkan ketersediaan tersebut, prognosa kebutuhan daging Mei-Juni 2017 adalah sebesar 106.407 ton, sehingga stok daging sapi mencukupi bahkan surplus sebanyak 26.511 ton.